KORANNTB.com – Air Terjun Jeruk Manis berada di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Sikur, Lombok Timur. Masyarakat setempat sering menyebut air terjun ini dengan nama Jukut.

Lokasinya tidak jauh dari Desa Wisata Tetebatu. Untuk menuju ke sana, bisa melalui Masbagik menuju Kembang Kuning atau dari Desa Kotaraja menuju Tetebatu.

Air terjun di sana cukup segar dan sejuk. Sumber air berasal dari kaki Gunung Rinjani.

Baca Juga:Mendaki Gunung Rinjani, Pendaki Malaysia Jatuh di Tebing

Jeruk Manis memiliki ketinggian 30 meter. Untuk masuk ke sana cukup membayar tiket dengan harga cukup murah Rp 2.500. Untuk wisatawan asing Rp20 ribu.

Dari pintu masuk, pengunjung akan berjalan kaki sekitar 1,5 kilometer. Sensasi jalan kaki ini tentu sangat nikmat. Di sepanjang perjalanan, dihiasi pemandangan alam pepohonan dan hutan.

Baca Juga:Peduli Lingkungan, Marc Gili Trawangan Gelar Beach Clean Up dan Angkut 727 Kilo Sampah

Jika akan sampai ke air terjun, pengunjung bisa mendengar deburan air dari kejauhan yang sangat enak didengar.

Sensasi berjalan kaki ini cukup nikmat dan sehat. Jalannya juga cukup aman dan tidak melelahkan. Suguhan pemandangan alam dan kicauan burung yang didapatkan selama berjalan kaki menuju air terjun ini.

Baca Juga:
Sukses Pekerjakan Ribuan Karyawan, PT EDN di Mataram Dikunjungi Anak Wapres dan Disnakertrans NTB
Sudah Dua Pekan, Turis Rusia Masih Hilang di Gunung Rinjani
Zohri dan Sapwaturrahman Tambah Koleksi Emas NTB di PON Aceh
Jalan menuju Air Terjun Jeruk Manis

Namun ingat, untuk menuju ke sana pastikan bahwa pengunjung datang pagi atau siang hari dan pulang sebelum matahari terbenam. Itu karena jalan menuju ke sana alami dan berbaur dengan alam. Sehingga jika hari gelap, jalan menjadi gelap.

Di lokasi air terjun, terdapat kolam alami dan pasir sungai. Di sana juga banyak spot bebatuan besar yang pasti seru buat pengunjung.

Kilau sinar matahari yang menembus dedaunan membuat kesan berada di tengah hutan belantara.

Air terjun ini ditemukan pertama kali oleh warga lokal bernama Muis pada 1983. Kemudian dikelola oleh warga dengan baik, mulai dari menata jalan menuju ke sana, dan menjaga kebersihan. Jadi, jika ingin ke sana, jadilah wisatawan yang baik dengan tidak membuang sampah atau puntung rokok sembarangan. Karena di sana betul-betul natural dan masih terjaga. Jauh berbeda dengan sungai yang ada di kota. (red)