KORANNTB.com – Baru-baru ini sedang ramai penipuan dengan modus mengirimkan aplikasi menyerupai foto paket jasa pengiriman barang ke WhatsApp korban. Jika aplikasi tersebut diklik, maka semua data ponsel korban akan diretas.

Ini berbahaya bagi korban yang memiliki m-banking di ponsel mereka. Otomatis data m-banking diketahui oleh penjahat cyber dan menghabiskan seluruh saldo mereka.

Tidak sampai di situ, data yang bersifat rahasia di ponsel seperti file maupun foto atau video dapat diketahui peretas.

Baca Juga:Program Makan Bergizi Gratis Dikepung Risiko Korupsi

Ini sangat berbahaya bagi masyarakat. Serangan cyber tersebut wajib diantisipasi dengan tidak mudah mengklik file sembarangan melalui aplikasi pesan instan seperti WhatsApp atau Line.

Penipuan modus paket

Polda NTB telah mengkonfirmasi belum ada laporan kejahatan tersebut terjadi di NTB. Namun masyarakat diminta waspada.

Baca Juga:Dua Kali Ditangkap, Boss Debt Collector di Lombok Kembali Bebas

“Belum ada (kasus) dan semoga tidak ada. Minta tolong disosialisasikan (ke masyarakat),” kata Kabag Wasidik Ditreskrimsus Polda NTB, AKBP Darsono Setyo Adjie.

Darsono mengingatkan masyarakat untuk segera melapor polisi jika menemui atau mencurigai file berbahaya tersebut.

Baca Juga:
Punya Kontroversi, Ini Sosok Kabid Propam Polda NTB yang Baru
Ketua Baznas NTB Hadiri Rakornas 2025: Zakat Produktif Siap Dongkrak Ekonomi Umat
Rinjani Diserang, Netizen Indonesia Balik Serang Hutan Amazon Brasil

Jika masyarakat atau korban sudah terlanjur meng-klik file berbahaya tersebut, segera ke bank untuk memblok m-banking mereka, sebelum saldo rekening terkuras.

Polisi juga meminta masyarakat seluruh Indonesia yang menjadi korban kasus tersebut, untuk segera melaporkan ke polisi.

Masyarakat diminta untuk selalu mewaspadai kejahatan cyber yang dapat mengancam korban. Masyarakat tidak boleh asal download atau membuka file mencurigakan atau dikirim oleh orang tak dikenal.

Kenapa berbahaya?

Jika penipuan cyber sebelumnya harus membutuhkan tindakan oleh korban untuk memasukkan data seperti kata sandi dan nama pengguna di situs yang telah mereka siapkan untuk menipu, kasus ini berbeda dan cenderung lebih efektif menipu korban.

Korban tidak perlu memasukan identitas atau kata sandi yang disiapkan penipu. Hanya dengan klik file yang dikirim, seluruh informasi di ponsel korban sudah bisa diretas. Ini sangat berbahaya dan rawan sekali. (red)