KORANNTB.com – Bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung menewaskan seorang anggota polisi. Itu membuat hampir semua Polres di NTB memperketat pintu masuk ke Mako Polres masing-masing.

Polres Kota Bima, Polres Bima, Polres Lombok Barat, Polres KSB dan Polres Sumbawa memperketat pintu masuk mereka dengan menyiapkan polisi bersenjata berjaga di depan Polres.

Semua pengunjung yang datang ke polres diperiksa barang bawaannya untuk mengantisipasi kejadian teror di Bandung terulang kembali.

Kapolres Lombok Barat, AKBP Wirasto Adi Nugroho, mengatakan itu untuk menciptakan rasa aman terhadap anggota polisi dan masyarakat.

“Bertujuan, selain untuk pengamanan personel Kepolisian itu sendiri, juga berkaitan dengan pengamanan Masyarakat yang akan mendapatkan pelayanan Kepolisian,” katanya, Kamis, 8 Desember 2022.

Menurutnya, langkah ini harus dilakukan mengingat bila kejadian di Bandung sampai terjadi, korbannya bukan hanya personel kepolisian, tetapi juga masyarakat.

“Dalam kegiatan rutin pun kami telah berpedoman kepada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada. Hanya saja intensitas pengamanan dan kewaspadaannya kali ini ditingkatkan,” ujarnya.

Sehingga lebih memperketat penjagaan serta melaksanakan pemeriksaan terhadap orang yang datang atau masuk ke Mako Polres Lombok Barat atau Mako Polsek jajarannya.

“Kegiatannya terkait dengan pemeriksaan barang, orang dan kendaraan, mungkin saja kegiatan tersebut membuat masyarakat terganggu atau kurang nyaman. Namun harapannya, agar Masyarakat dapat memahami, karena tujuan akhirnya adalah untuk menciptakan rasa aman,” katanya.

Tidak hanya di sekitar polres, bahkan anggota polisi juga melaksanakan kegiatan pengamanan di luar Mako.

“Ini juga berlaku kepada petugas-petugas di lapangan yang melaksanakan kegiatan di luar Mako, seperti pengaturan lalulintas, pengamanan obyek vital dan lain sebagainya. Tetap berpedoman kepada SOP yang ada. Dengan menerapkan buddy system, saling menjaga di lapangan,” ujarnya. (red)