MAS Gelar Sangkep Beleq 2022, Sejumlah Tokoh Diberi Penghargaan
KORANNTB.com – Majelis Adat Sasak (MAS) menggelar Sangkep Beleq V tahun 2022 di Mataram, Sabtu, 17 Desember 2022 hingga Minggu, 18 Desember 2022.
Sangkep Beleq tersebut bertujuan untuk konsolidasi dan penguatan suka bangsa Sasak, sekaligus sebagai momentum evaluasi kegiatan organisasi MAS sebelumnya dan juga merupakan momen untuk pengukuhan dan penetapan fungsi kelembagaan MAS untuk periode 2022-2027.
Sangkep Beleq V ini mengusung tema “Peririq Bale Langgak, Jagak Gubuq Gempeng, Bine Dese Darat Gumi Paer Sasak.”
Ketua Umum SC, DR. H.L Sajim Sastrawan mengatakan Sangkep Beleq juga sebagai bagian dari forum konsolidasi internal MAS.
“Sangkep Beleq untuk konsolidasi internal besar-besaran, mengkonstruksi kembali bangsa Sasak,” katanya dalam konferensi pers di Wisma Tambora, Mataram, Jumat, 16 Desember 2022.
Sangkep Beleq ini katanya sebagai bentuk usaha memperbaiki bangsa Sasak yang bermartabat dan inklusif serta bermartabat.
“Saat ini kita ingin membuat sesuatu yang berbeda dengan Sangkep Beleq sebelumnya. Tema ini bagaimana kami perbaiki diri sebagai suatu bangsa inklusif maju dan bermartabat,” ujarnya.
Panitia pengarah atau SC Sangkep Beleq V, Drs. H. Lalu Supardan, mengatakan kegiatan tersebut untuk mendefinisikan kembali siapa sebenarnya Sasak itu, bagaimana dan ke mana bangsa Sasak ini akan dibawa.
“Kita coba meredevinisi kembali siapa Sasak itu, bagaimana dan ke mana Sasak itu,” ujarnya.
“Sangkep Beleq menjadi forum sebagai majelis mewakili paer di Gumi Sasak diwakili para sesepuh,” katanya.
Bukan Politik Praktis
Dia menegaskan, MAS atau Sangkep Beleq tidak berpolitik praktis, namun berpolitik kebudayaan yang menjunjung tinggi kearifan lokal dan nilai luhur bangsa Sasak.
“Kami berpolitik berbasis kebudayaan. Kami tidak politik praktis. Ekonomi berbasis kearifan lokal,” tegasnya.
Sekretaris OC, Agus Marta Hariadi mengatakan dalam kegiatan tersebut ada sebanyak 10 ketua partai politik di tingkat provinsi di NTB dan tujuh tokoh masyarakat mendapatkan penganugerahan penghargaan.
Penganugerahan Penghargaan kepada Ketua Partai Politik
Prov. NTB, yaitu:
– Ketua DPD Partai DEMOKRAT NTB (Indra Jaya Usman, S.Fil)
– Ketua DPD Partai Gerindra NTB (H. L. Pathul Bahri, S.IP)
– Ketua DPD GOLKAR NTB (H. Mohan Roliskana, S.Sos, MH)
– Ketua DPW Partai NASDEM NTB (Willy Aditya)
– Ketua DPW PAN NTB (H. M. Muazzim Akbar, S.IP)
– Ketua DPW PBB NTB (H. Junaidi Arif)
– Ketua DPD PDIP NTB (H. Rahmat Hidayat, SH)
– Ketua DPW PKB NTB (L. Hadrian Irfani)
– Ketua DPW PKS NTB (Yek Agil Al Haddar)
– Ketua DPD PPP NTB (Drs. H. Muzihir)
Penganugerahan Penghargaan kepada Tokoh Sasak (laki/bini)
yaitu:
– Prof. Ir. Mansur Maksum, Ph.D sebagai Tokoh Sasak Lintas Masa
– Dr. Lalu Muhamad Iqbal. H.E. sebagai Tokoh Sasak Dibidang Hubungan Internasional
– Dr. H. Kurtubi, SE. M.Sp., M.Sc sebagai Tokoh Sasak Bidang Energi Dan Mineral
– Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd sebagai Tokoh Bini Sasak Bidang Pemerintahan
– Hj. Baiq Isvie Rupaeda, S.H., M.H sebagai Tokoh Bini Sasak Bidang Politik
– Farid Amir Thalib sebagai
Tokoh Sasak Pengembangan Dunia Usaha
– H. Lalu. Nasib AR sebagai Budayawan Sasak.
Agus mengatakan, penerima penghargaan tersebut sebagai sumbangsih mereka terhadap masyarakat maupun bangsa Sasak.
“Peran sumbangsih mereka kita hargai dan hormati,” ujarnya.
Gubernur NTB Diundang
Tokoh masyarakat hingga tokoh lintas etnis dan agama juga diundang dalam Sangkep Beleq V. Acara tersebut juga mengundang Gubernur NTB, Zulkieflimansyah selaku Pengerakse Adat Gumi Paer Sasak.
“Gubernur sebagai Pengerakse Adat Gumi Paer Sasak. Kehadiran beliau tidak tergantikan,” kata Ketua Umum SC, Sajim Sastrawan.
Dia menekankan, MAS sangat terbuka dengan perubahan zaman, termasuk digitalisasi.
“Digitalisasi sejalan globalisasi, anak-anak sudah lebih cerdas IT. Kita butuhkan pengawasan agar tidak sampai kebablasan. Memanfaatkan teknologi dengan baik dan positif,” katanya.
Dunia pendidikan di NTB juga saat ini mulai giat menata adat dan budaya melalui pendidik budi pekerti, sastra Sasak untuk memperkenalkan ke generasi dan etika masyarakat Sasak yang dikenal santun.
Ketua OC, L. Prima WP, berharap suku bangsa Sasak ke depan tidak ketinggalan zaman dan berpikir maju. Dia menilai saat ini mulai terjadi pergeseran nilai-nilai lokal, sehingga menjadi tanggung jawab bersama untuk mengedukasi nilai-nilai kearifan lokal Sasak ke generasi atau ke masyarakat umum.
“Jati diri sebagai suku bangsa. Bagaimana masa lalu suatu bangsa dengan adanya zaman yang maju. Jangan sampai ketinggalan kereta. Jangan sampai tertinggal, karena sekarang terjadi pergeseran nilai-nilai yang ada,” ujarnya. (red)