KORANNTB.com – Setiap musim kemarau tiba, masyarakat di Lombok, Nusa Tenggara Barat mengunjungi sebuah waduk penampungan air yang dikenal dengan nama Embung Bidadari. Lokasinya berada di Dusun Melati, Desa Saba, Kecamatan Janapria, Lombok Tengah.

Masyarakat berbondong-bondong mandi pada air di embung yang keruh dan berlumpur karena diyakini dapat mampu mengobati berbagai penyakit. Ramainya warga yang mandi setiap musim kemarau datang, membuat Embung Bidadari cepat terkenal dan menjadi langganan kunjungan warga.

Namun khasiat air pada embung tersebut tidak dapat teruji secara klinis. Bahkan, hasil cek laboratorium, air pada Embung Bidadari mengandung bakteri.

Kepala Dinas Kesehatan Lombok Tengah, Dr. H. Suardi, mengatakan berdasarkan pengecekan laboratorium, air tersebut memiliki kandungan Escherichia Coli atau E-Coli yaitu sejenis bakteri yang seharusnya tidak dikonsumsi manusia.

“Jika digunakan mandi atau dikonsumsi, bisa berbahaya dan mendatangkan penyakit seperti gatal-gatal hingga diare,” katanya, Sabtu, 28 Januari 2023.

Alih-alih untuk mengobati penyakit, justru jika mengkonsumsi air atau mandi pada embung tersebut akan berpotensi mendatangkan penyakit pada tubuh manusia.

Untuk itu, masyarakat diimbau agar tidak lagi mengkonsumsi air pada Embung Bidadari atau sekedar mandi.

“Masyarakat kami imbau untuk tidak mandi apalagi mengkonsumsi air pada Embung Bidadari. Air di sana memiliki kandungan yang tidak menyehatkan tubuh, layaknya air kotor pada umumnya,” ujarnya.

Senada, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi NTB, Prof. H. Saiful Muslim, mengatakan sangat menyayangkan masih ada masyarakat yang meyakini hal-hal klenik yang tidak teruji secara akurat.

“Zaman modern seperti ini kita meninggalkan hal-hal berbau klenik agak aneh. Ini justru informasi yang keliru yang didapatkan masyarakat kita, dan itu sangat disayangkan,” ujarnya.

Dia meyakini bahwa khasiat Embung Bidadari hanyalah mitos dan tidak dapat teruji kebenarannya.

“Jangan sampai masyarakat tidak rasional berpikir. Zaman sudah maju, ada hasil laboratorium kesehatan. Kalau ada yang sakit, sebaiknya ke rumah sakit, bukan ke Embung Bidadari,” katanya.

Dia meminta masyarakat untuk tidak lagi berkunjung ke Embung Bidadari jika musim kemarau tiba. Dia meminta masyarakat mendekati diri kepada Allah SWT dan tidak mempercayai kabar yang belum teruji kebenarannya. (red)