KORANNTB.com – Arus mudik lebaran sudah mulai terasa sepekan menjelang lebaran. Rata-rata di Indonesia mudik menggunakan moda transportasi darat, laut, maupun udara mengalami peningkatan sebesar 44,79 % dibanding lebaran pada tahun sebelumnya.

Angka tersebut meningkatb drastis karena tahun ini pemerintah telah mencabut PPKM akibat pandemi, sehingga masyarakat berbondong-bondong melakukan tradisi mudik lebaran.

SAR Mataram menyiapkan diri mengamankan arus mudik di NTB. Kepala Kantor SAR Mataram Lalu Wahyu Efendi mengantisipasi kondisi-kondisi yang mengancam keselamatan pemudik, seperti bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor dan angin kencang sesuai perkiraan dari BMKG.

“Hal tersebut tentu juga berdampak kepada keselamatan transportasi selama masa mudik lebaran,” katanya.

Untuk mengantisipasi terjadinya kondisi kedaruratan, Siaga SAR Khusus dilaksanakan dengan menempatkan personil dan alut di lokasi – lokasi strategis yang rawan kecelakaan dan bencana, serta bersinergi dengan Kementerian/ Lembaga terkait.

“Siaga SAR Khusus dilaksanakan selama 20 hari, dimulai dari tanggal 13 April sampai 3 Mei 2023,” ujarnya.

Kantor SAR Mataram kerahkan puluhan personil yang ditempatkan di beberapa lokasi seperti pelabuhan penyeberangan, bandar udara, dan destinasi wisata/keramaian. Adapun alat utama yang disiagakan antara lain kapal Rescue Boat 220 Mataram, Rigit Inflatable Boat, perahu karet, kendaraan rescue, dan peralatan pendukung lainnya. (red)