KORANNTB.com – Para pendukung mantan Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi melaporkan seorang Anggota DPRD Lombok Tengah dari Fraksi PKS ke Polda NTB, Sabtu, 27 Mei 2023.

Para pendukung TGB yang tergabung dalam Ormas Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) melaporkan Ahmad Supli ke Cyber Crime Polda NTB dalam kasus dugaan penghinaan.

Kasus tersebut bermula dari pidato Anies Baswedan yang membandingkan pembangunan jalan era SBY dan Jokowi. Pidato Anies mendapat respon dari TGB yang membela Jokowi.

Pasca saling jawab kritikan tersebut, muncul konten Youtube berjudul “TGB nuduh Anies kurang data malah jadi bumerang.” Konten tersebut beredar di WhatsApp Group dengan tambahan narasi yang diduga bermuatan penghinaan terhadap TGB.

Supli kemudian meneruskan postingan tersebut pada salah satu WhatsApp Group yang terdapat pendukung TGB di dalamnya. Akibatnya postingan Supli beredar luas di sejumlah pendukung TGB yang kemudian membuat geram.

“Sudah kami adukan ke Polda NTB,” kata Anggota Lajnah Hukum PB NWDI, Husnan Hadi.

Wakil Ketua DPW Perindo NTB, M. Samsul Qomar mengatakan telah memaafkan Supli, namun proses hukum diharapkan tetap berlanjut. Selain melaporkan Supli, pendukung TGB juga melaporkan akun Youtube yang memuat konten tersebut.

“Secara sosial, kami memaafkan Haji Supli. Namun tentu tidak sesederhana soal kelalaian, namun ada pihak-pihak yang sengaja membuat kanal Youtube mendegradasi TGB dengan bahasa-bahasa yang sangat kasar dan tidak terpuji. Untuk itulah NWDI melaporkan,” ujarnya yang juga menjadi admin tempat Supli menyebarkan postingan tersebut.

Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi

Mengaku Khilaf

Supli telah meminta maaf. Dia juga telah membuat video berisi permintaan maafnya dan mengaku khilaf.

Dia mengatakan terlalu fokus melihat gambar atau thumbnail Youtube sehingga tidak melihat narasi di bawahnya yang diduga memiliki muatan penghinaan. Dia kemudian meneruskannya.

“Begitu diingatkan oleh admin (Whatsapp Group) saya langsung menghapus dan kemudian meminta maaf pada saat itu,” katanya.

Dia mengatakan bukan dirinya yang membuat konten maupun yang menuliskan narasi di bawah konten Youtube yang beredar.

“Jadi bukan saya yang menulis kata-kata tidak pantas itu. Saya (hanya) meneruskan atau forward pesan WhatsApp berisi link video Youtube, tidak terlalu memperhatikan tulisan di bawahnya. Saya akui itu kesalahan saya dan saya minta maaf,” ujarnya. (red)