Pelayanan Haji di Embarkasi Lombok Dinilai Sudah Rapi
KORANNTB.com – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) meninjau langsung pelayanan haji 2023 di Embarkasi Lombok, Kamis 16 Juni 2023.
“Kita menyampaikan terimakasih kepada jajaran Kemenag dan semua stakeholder yang selama ini, kita selalu bekerjasama. Kemenag penyelenggaraan haji dan BPKH pengelolaan keuangannya,” kata anggota BPKH Sulistyowati di sela sela kunjungan di Asrama Haji.
Sulistyowati menilai pelayanan haji 2023 di Embarkasi Lombok berjalan lancar dan bagus.
“Proses pelepasan Jemaah Calon Haji mulai dari penerimaan jemaah, periksa kesehatan, kasi gelang, terakhir naik bus menuju bandara, justru itu yang tidak terjadi di Jakarta, itu saya heran, di daerah justru daerah sudah bagus,” ujarnya.
Ia mengaku sudah melihat kondisi di Asrama Haji di beberapa daerah. Misalnya di Makasar mereka sudah ada tempat lahitan tawaf, ada ka’bah di situ, kemudian ada batuan untuk mereka latihan sa’i dan pesawat.
“Ke depan di Asrama Haji NTB perlu disiapkan untuk memudahkan masyarakat,” kata Sulistyowati.
Sementara, Kepala Kanwil Kemenag NTB, Zamroni Aziz menyampaikan terimakasih atas kehadiran BPKH pusat Sulistyowati memantau secara langsung layanan haji NTB 2023.
“Artinya beliau (red, Sulistyowati menyaksikan secara langsung layanan layanan yang ada, dan saya kira beliau (red, Sulistyowati) nanti punya kesimpulan-kesimpulan,” ujar Zamroni Aziz.
“Komitmen kami, semua instansi terkait, dari pemerintah daerah, dari imigrasi, dari semua stakeholder yang ada punya komitmen bagaimana melayani jamaah haji kita di NTB ini dengan baik dari tanah air sampai tanah suci, dari tanah suci sampai ke tanah air lagi,” sambungnya.
Zamroni Aziz menilai kehadiran BPKH sebagai angin segar untuk memberikan, mungkin ada sarapan pra sarana yang mungkin hari ini tidak bagus bida difasilitasi untuk ke depannya.
“Saya kira kehadiran beliau (red, Sulistyowati) kami anggap ini adalah rembulan yang datang,” ucapnya.
Terkait dengan kamar hotel, lanjutnya kemudian tadi yang disebut, kemudian terkait dengan miniatur Ka’bah yang kalau tidak sama dengan yang di Mekkah.
“Minimal mirip-mirip lah luasnya. Saya kira ini kami bisa kombinasi dengan semua stakeholder yang penting ada anggaran, dan saya kira beliau (red, Sulistyowati) sudah memantau, dan saya kira sudah layak NTB,” kata Zamroni Aziz. (red)