WSBK Mandalika Rencana Dihapus, Bupati Hingga Gubernur Kecewa
Banyak Berkorban
Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri ikut berang dengan sikap InJourney yang ingin menghapus WSBK. Dia menilai InJourney hanya mementingkan keuntungan semata, padahal warga Lombok Tengah sudah banyak berkorban demi berdirinya Sirkuit Mandalika.
Mulai dari pembebasan lahan, pembentukan desa penyangga, perbaikan destinasi dan infrastruktur dan masih banyak lagi pengorbanan yang rasanya nyaris sia-sia dengan keputusan untuk menghapus WSBK.
Dia mengatakan ratusan kuburan nenek moyang masyarakat Lombok Tengah digusur demi ambisi mega proyek Sirkuit Mandalika.
“Ratusan kuburan nenek moyang kami dipindahkan demi membangun sirkuit. Sekarang kok disebut rugi. Ini sebuah kerugian besar bagi kami, karena pada akhirnya investor ragu masuk,” katanya.
Wajar Jika Rugi
Tokoh adat di Lombok, Lalu Winengan mengatakan wajar jika pengelola Sirkuit Mandalika memiliki utang, karena Sirkuit Mandalika baru tiga tahun berdiri. Tentu saja untuk hitungan bisnis tidak semudah bernafas meraih banyak keuntungan di awal berdiri.
“Pernyataan ini seharusnya tidak dikeluarkan oleh pimpinan. Mana ada pengelola perusahaan APBN yang tidak berutang baru berdiri tiga tahun,” ujar dia.
Dia mengatakan pembangunan Sirkuit Mandalika merupakan jerih payah Presiden Jokowi yang menjadikan Lombok sebagai “Bali Baru” untuk sektor pariwisata. Sehingga sangat aneh jika ingin menghapus event yang memperkenalkan Lombok di mata dunia.
“Sudah tidak pantas, karena tidak berjuang untuk menjaga penghargaan untuk Pulau Lombok bentuk jerih payah Presiden Joko Widodo membangun Sirkuit Internasional Mandalika,” ujarnya.
Setali tiga uang dengannya, Anggota Tim Monitoring Evaluasi dan Akselerasi KEK Pariwisata Kemenparekraf RI Taufan Rahmadi mengatakan jika Injourney ingin meniadakan WSBK berarti tak sejalan dengan visi Presiden Jokowi yang ingin membangkitkan Destinasi Pariwisata Super Prioritas, seperti Mandalika
“Statement Injourney yang ingin meniadakan WSBK dan berkata bahwa Sirkuit Mandalika merugi berarti tidak sejalan dengan visi Besar Presiden Jokowi, yaitu ingin membangkitkan Destinasi Pariwisata Super Prioritas di mana terdapat Mandalika di dalamnya,” katanya.
Di sisi lain juga, data BPS NTB mengatakan dengan adanya gelaran WSBK maupun MotoGP ini juga berdampak baik kepada industri penunjang pariwisata seperti UMKM, transportasi hingga penginapan hotel di NTB.
Pada April 2022 sampai April 2023, hunian hotel bintang naik 26,70 persen. Sedangkan untuk non-berbintang juga naik sebesar 18,73 persen dan termasuk juga length of stay (lama menginap) di hotel. Di waktu yang sama juga kunjungan wisatawan ke NTB naik 11,11 persen dan membuat pertumbuhan ekonomi NTB naik 3,57 persen.
“Kita juga bisa tahu dari data BPS bahwa terjadi perputaran uang,” katanya.
Mengubur Mimpi Warga…