Mengenang HBK, Hidup Tiga Zaman bersama Prabowo
KORANNTB.com – Wakil Ketua Komisi I DPR Bambang Kristiono atau dijuluki HBK meninggal dunia di Makassar, Kamis, 200 Juli 2023. HBK meninggal dunia akibat serangan jantung.
Jenazah HBK akan dimakamkan hari ini di San Diego Hills Karawang Jawa Barat.
“Berita ini benar adanya. Kami sangat kehilangan sosok yang sangat baik dan peduli kepada masyarakat Lombok dan NTB,” kata Ketua DPD Gerindra Kota Mataram, Abdul Rahman.
HBK diketahui merupakan Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi Gerindra. Dia menjabat sebagai anggota DPR-RI periode 2019–2024. Ia mewakili daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat II, yang meliputi Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Utara, dan Kota Mataram mewakili partai Gerindra.
Karena kedekatan dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, HBK mendapat julukan ‘Samurai Prabowo’.
Hidup Tiga Zaman
Semasa hidup HBK pernah bercerita bahwa dia bersama Prabowo Subianto hidup dalam tiga zaman.
Dia menceritakan pada tahun 1994, saat HBK menyelesaikan studinya di Negeri Kanguru, bertepatan juga dengan dilantiknya Prabowo Subianto sebagai Komandan Kopassus. Sebagai seorang prajurit yang baru pulang melaksanakan tugas belajar, HBK kemudian bertemu Prabowo sebagai atasannya untuk melapor kepulangannya.
“Kebetulan bapak Prabowo baru dilantik sebagai Komandan Kopassus. Selesai lapor, dalam perjalanan pulang saya disuruh jadi sekretaris staf pribadinya,” katanya.
HBK menjadi sekretaris pribadi Prabowo hingga 1998. Setelah itu dia menjabat Komandan Batalyon. Pengabdian HBK pada Prabowo berlanjut hingga tahun 2000. Saat Prabowo pensiun, HBK kembali menemani Prabowo dalam menjalankan bisnis milik Prabowo. Beberapa perusahaan milik Prabowo dikelola oleh HBK. Ini menjadi zaman kedua HBK menemani prabowo dalam urusan bisnis.
Berlanjut kemudian, HBK menunaikan tugas menemani Prabowo dalam dunia politik.
“Kemudian saat Prabowo Subianto mewakafkan sisa hidupnya pada dunia politik, saya dipercaya sebagai Ketua Badan Pengawas dan Disiplin (BPD) Partai Gerindra,” ujar HBK.
Saat HBK menetap di Malaysia, pada tahun 2008 HBK kembali dipanggil oleh Prabowo. Dia bersama Fadli Zon berdiskusi soal keinginan Prabowo untuk mengabdikan diri pada bangsa. Dari pertemuan tersebut menjadi cikal-bakal terbentuknya Partai Gerindra. (red)