Balik dari Jakarta, Pendukung Sambut Wali Kota Bima seperti Pahlawan
KORANNTB.com – Ratusan pendukung menyambut kepulangan Wali Kota Bima, Muhammad Lutfi di Bandar Udara Muhammad Salahuddin Bima, Jumat, 1 September 2023.
Para pendukung sejak pagi memadati bandara untuk menjemput Lutfi yang balik dari Jakarta untuk melakukan sejumlah agenda, salah satunya mengantar proposal bantuan BTS tower di Menkominfo.
Saat Lutfi tiba, para pendukung berteriak histeris menyambut kedatangan Lutfi bak pahlawan. Pekikan takbir terdengar menyambut tokoh yang saat ini diselidiki KPK dalam kasus dugaan korupsi.
Lutfi menyempatkan berpidato di depan para pendukung. Dia mengatakan hukum harus ditegakan dan semua harus tunduk kepada hukum.
“Satu hal yang saya pesankan kepada seluruh kerabat keluarga besar Kota Bima. Kita harus tunduk kepada hukum. Hukum harus menjadi panglima di republik ini. Makanya saya tidak pernah berkecil hati, tidak pernah bersedih,” katanya.
Lutfi mengatakan dirinya selalu tegar menghadapi proses hukum yang saat ini membayangi dirinya.
“Saya hanya menangis kalau tidak bisa membangun kota ini. Tapi saya cukup gembira karena telah meletakan pondasi kota ini menjadi sejajar dengan kota-kota lain,” ujarnya.
“Walaupun penghargaan saya kepada tokoh Indonesia dibatalkan tidak menjadi masalah. Mudah-mudahan nanti proses hukum yang kita tunggu bisa berjalan sesuai relnya sehingga keadilan bisa diletakan setinggi-tingginya,” katanya.
Dia berpesan kepada masyarakat agar kasusnya tidak menjadikan perdebatan atau perpecahan di tengah masyarakat.
“Saya mohon jangan ada perdebatan apapun. Pendidikan politik yang terbaik bahwa orang Bima orang yang santun, punya dedikasi, punya prinsip, punya pemahaman yang lebih baik,” ujarnya.
Para pendukung terus berkonvoi mengantar Wali Kota Bima ini hingga ke kediaman Lutfi.
Sebelumnya, dilansir dari viva.co.id, Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri mengatakan kasus yang menjerat Lutfi adalah kasus dugaan pengadaan barang dan jasa proyek fiktif di Dinas PUPR Kota Bima.
“Jadi pengadaan barang dan jasa dan proyek. Ada proyek fiktif juga di PUPR,” katanya Jumat, 1 September 2023.
Tidak hanya di PUPR, pengadaan barang dan jasa proyek fikti juga terjadi di BPBD setempat. Bahkan kasus tersebut diduga berkaitan juga dengan gratifikasi.
“Kemudian di BPBD itu juga ada proyek-proyek yang diduga kemudian ada turut serta dalam pemborongannya,” ujarnya.
KPK juga telah menggeledah BPBD dan PUPR di Kota Bima untuk mengusut perkara tersebut. Tidak hanya itu, KPK juga menggeledah pabrik air minum dalam kemasan (AMDK) milik mertua dan toko mebel Ipar Walikota Bima pada Kamis, 31 Agustus 2023.
KPK saat ini telah mencegah Wali Kota Bima ke luar negeri untuk memperlancar proses penyidikan. Namun hingga saat ini KPK belum mengungkap tersangka hingga tersangka dalam kasus tersebut dilakukan penahanan.