Strategi Pemerintah Kurangi Angka Pengangguran Lewat TKM
Laki-laki yang juga akrab disapa Gede itu menyampaikan bahwa Disnakertrans NTB terus mendorong peningkatan jumlah TKM. Untuk meningkatkan jumlah TKM, pemerintah melalui lembaga pelatihan kerja seperti BLK/LLK hadir untuk memberikan pelatihan keterampilan yang dibutuhkan dunia industri agar dapat langsung terserap dunia industri atau mampu membuka usaha industri sendiri.
Menurutnya, Pemda NTB melalui Disnakertrans Provinsi NTB membuat kebijakan untuk memaksimalkan kerjasama dan kolaborasi dengan DUDI dan seluruh stakeholders untuk mempersiapkan tenaga kerja agar terserap ke dunia industri dengan meluncurkan program inovasi PePADU Plus sejak 2021.
Melalui PePADU plus, pendekatan pelatihan dirubah menyesuaikan kebutuhan dunia industri sesuai dengan Analisis Job Future. Peserta tidak hanya diberi pelatihan sesuai dengan permintaan industri, tetapi juga langsung praktek di dunia industri, sehingga ketika selesai pelatihan bisa langsung terserap di dunia industri. Dan jika tidak terserap akan diberikan bimbingan manajemen usaha dan bantuan peralatan agar bisa menjadi wirausaha.
“Kalau hanya dikasih modal tanpa pelatihan keterampilan dan manajemen usaha, besar kemungkinan nanti usahanya tidak balik modal. Sementara kalau hanya diberikan pelatihan tanpa terintegrasi dengan kebutuhan pasar kerja, maka akan menambah lebih banyak pengangguran. Karena itu dengan memberikan pelatihan dan bantuan alat usaha dirasa lebih bermanfaat daripada hanya melatih atau hanya memberikan modal usaha,” jelas Gede.
Lebih lanjut, mantan Irbansus pada Inspektorat Prov. NTB juga menjelaskan bahwa pelatihan keterampilan tidak hanya dibutuhkan di pasar kerja dalam negeri. Untuk bisa masuk ke pasar kerja luar negeri saat ini juga membutuhkan keterampilan. Contohnya saat ini di Korea Selatan banyak dibutuhkan tenaga kerja yang ahli dalam engineering. Maka perlu dipersiapkan dengan baik tenaga kerja yang ingin bekerja ke Korsel untuk memiliki keterampilan mesin.
Sementara itu, dalam sesi tanya jawab Ahmad dari TKM Solah yang bergerak di bidang penyewaan alat camping dan trekking mempertanyakan terkait kasus penipuan investasi bodong yang viral di media sosial belakangan ini. Selain merugikan masyarakat, hal ini juga meningkatkan jumlah pengangguran dan jumlah masyarakat yang bekerja ke LN karena bangkrut dan merugi akibat kasus penipuan ini. Karena itu ia mempertanyakan apa langkah yang diambil Disnakertrans dalam menindaklanjuti kasus ini dan bagaimana langkah untuk mencegah hal ini terjadi kembali di kemudian hari.
Menjawab hal ini Kadisnakertrans Provinsi NTB menjawab bahwa investasi tersebut tidak terkait Disnakertrans dan untuk tindak lanjut kasus ini, izin perusahaan tersebut telah dicabut OJK.
Kadisnakertrans Provinsi NTB mengungkapkan bahwa kasus penipuan investasi bodong ini hampir sama dengan kasus penipuan PMI non prosedural . Modusnya sama, yaitu memberikan iming-iming dapat menghasilkan uang dengan mudah.
“Hampir sama modusnya, kalau investasi bodong dijanjikan bisa dapat uang banyak tanpa harus kerja keras. Kalau PMI non prosedural dijanjikan bisa berangkat kerja tanpa dokumen, dan gaji tinggi dengan pekerjaan yang mudah. Karena itu masyarakat harus berhati-hati. Jika ada yang mencurigakan, langsung tanyakan pada yang berwenang. Khusus untuk masalah PMI, bisa langsung mengecek kebenaran informasi di Disnaker terdekat,” jawab Aryadi.