Pria bertubuh kurus dan berumur tua tersebut mengatakan akan tetap mempertahankan tanah leluhurnya meskipun nyawa taruhannya. Dia menegaskan tidak akan menjual tanah peninggalan leluhurnya tersebut.

Link Banner

Bahkan, jika negara akan merampas tanah miliknya, dia berpesan untuk membuatkan liang lahat untuk dia dan keluarganya di tanah tersebut. Dia siap dibunuh untuk mempertahankan tanah nenek moyangnya.

“Kalau seperti itu, kapan mau datang ke sini bawa alat berat mau gusur rumah kami ini, maka segera kasi tahu saya. Biar saya telepon cicit, cucu, anak-anak dan istri saya. Buatkan liang lahat di tanah ini, mungkin tiga are baru cukup untuk semua keluarga saya untuk dikubur di sini,” katanya.

Sudah lama sekali pihak ITDC ingin membeli tanah miliknya. Namun Amaq Bengkok bergeming. Tanah itu tetap harga mati tidak akan dijual. Dia akan menanti sisa hidupnya di tanah seluas 1,5 hektare tersebut.

“Apa ada rupa, kalau saya ini tampang pembohong? kalau tanah saya ini belum saya jual,” ujarnya.

Rumah sederhana milik Amaq Bengkok terletak persis di depan tikungan 7 dan 8 Sirkuit Mandalika. Hanya dibatasi dengan kawat pembatas sirkuit. Di lahan miliknya, Amaq Bengkok dan istri menanam kacang dan sayur-sayuran.

Keseharian Amaq Bengkok juga mencari ikan di laut sebagai kebutuhan sehari-hari. Amaq Bengkok tidak tertarik untuk menonton balapan di Sirkuit Mandalika meskipun di depan rumahnya sangat strategis untuk menyaksikan balapan. Saat WSBK November 2021 Amaq Bengkok lebih memilih mencari ikan di laut alih-alih menyaksikan balapan.