Penyadaran Femisida untuk Perlindungan Perempuan, Benarkah Solutif?
Penulis: Putri Eka Savitry (Pemerhati Masyarakat)
KORANNTB.com – Penganiayaan dan pembunuhan yang dilakukan terhadap perempuan kembali terjadi. Kegaduhan semakin diperparah karena pelaku merupakan pacarnya yang juga anak seorang anggota DPR. Berita ini hanya satu dari sekian banyak berita penganiayaan yang terjadi pada perempuan.
Akar Masalah Penganiayaan Perempuan
Komnas Perempuan menyatakan maraknya kasus tersebut terjadi karena rendahnya kesadaran femisida yang berujung pada penyalahan korban atas emosi perempuan sehingga hukuman yang dilayangkan pelaku laki-laki, tidak setimpal dengan kematian korban.
Bila kita mau menelusuri lebih dalam, kekerasan terhadap perempuan muncul karena memudarnya pemahaman yang jelas tentang hak dan kewajiban individu baik sebagai anggota keluarga, di tatanan masyarakat, hingga peran negara melindungi rakyatnya terutama perempuan.
Selain itu, aturan baku tidak diterapkan di tengah masyarakat dengan alasan bahwa kebenaran bersifat relatif, sehingga tidak ada aturan yang tepat berlaku bagi seluruh manusia. Dengan begitu, manusia boleh mengatur sesuai aturan yang dibuat sendiri berikut dengan pengawasannya.
Banyaknya kekerasan yang dialami perempuan juga membuktikan bahwa HAM, upaya penyetaraan gender atau pengklasifikasian kejahatan kepada femisida bukanlah solusi sebab faktanya saat ini masih marak terjadi, bahkan semakin meningkat setiap tahunnya. Pandangan rendahnya kesadaran femisida hanyalah pandangan yang parsial, melihat masalah hanya terjadi akibat budaya patriarki dan dominasi kepemilikan terhadap perempuan. Nyatanya, kekerasan juga tak jarang dialami oleh laki-laki. Inilah yang dilahirkan oleh sistem kapitalis-sekuler yang berdalih kebebasan berperilaku namun tidak benar-benar bertanggung jawab atas kebebasannya.
Upaya pemerintah melalui berbagai lembaga perlindungan perempuan, bahkan banyaknya masyarakat yang terjun mendirikan organisasi berbasis perlindungan perempuan juga nyatanya tidak meningkatkan keamanan secara fisik terhadap perempuan, apalagi perasaan aman.
Selanjutnya…