Beasiswa NTB Dihapus, Alumni Ramai-ramai Sesalkan Sikap Pj Gubernur
Tutup Kesempatan Kemajuan
Penerima beasiswa tujuan Malaysia, Cintopa Satria Adepradana mengatakan para penerima beasiswa memiliki relasi dengan mahasiswa lainnya dari berbagai negara yang bertukar pikiran untuk kemajuan daerah masing-masing. Sangat disayangkan jika beasiswa NTB dihapus oleh Lalu Gita.
“Menurut saya, program beasiswa NTB ini sangat bagus sebagai sebuah investasi terhadap SDM di NTB. Terutama mengenai relasi, melalui para awardee-nya, NTB memiliki relasi dengan berbagai negara. Misal sebagai contoh adalah saya, saya memiliki relasi dari negara India dan Arab,” ujar dia.
“Kami dapat saling bertukar informasi tekait perkembangan energi terbarukan sesuai bidang kami. Dengan informasi tersebut, ketika NTB nanti akan mencapai misinya untuk mewujudkan NTB bersih energi, SDMnya sudah siap untuk mewujudkannya,” sambunya.
Dia menyayangkan program sebaik itu peninggalan Zul-Rohmi harus dihapus oleh pemerintah transisi saat ini.
“Jadi, sangat disayangkan kalau beasiswa NTB ditutup. Menutup beasiswa NTB seperti menutup berbagai kesempatan untuk memajukan NTB,” kata dia.
Beasiswa Terbukti Efektif
Alumni Beasiswa NTB angkatan pertama tujuan Malaysia, Rizka Laily Fitriana mengatakan berkat beasiswa Zul-Rohmi dia mendapat kesempatan bekerja yang lebih baik.
“Menurut pandangan saya selaku pelaksana program beasiswa NTB Zul-Rohmi apa yang saya alami saat ini tidak terlepas dari hasil program tersebut. Di mana saya mendapatkan ilmu dan wawasan serta kenangan yang tidak akan terlupakan bahkan mempengaruhi kehidupan pribadi saya di dunia kerja,” katanya.
Dia menjelaskan, setiap negara memiliki sistem dan teknik pembelajaran yang berbeda, termasuk di dalamnya adalah budaya kehidupan kampus sehari-hari, karena di luar negeri disiplinnya dari semua sektor lebih tinggi sehingga mau tidak mau memberikan pengaruh perubahan karakter penerima beasiswa menjadi pribadi yang lebih disiplin.
“Selain itu juga program beasiswa ini memberikan kesempatan bagi pemuda-pemudi NTB yang cerdas namun tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan magister karena terkendala biaya. Dan juga jurusan studi di luar negeri penerapan ilmunya lebih bisa masuk ke semua sektor yang ada di Indonesia secara global,” kata dia.
“Mahasiswa luar negeri saat belajar tidak hanya fokus di teori saja namun kampus luar negeri lebih banyak memberikan praktik ilmu dengan sering diberikan ujian-ujian yang memberikan pembahasan persoalan yang banyak terjadi di beberapa negara, sehingga kami terdidik untuk merumuskan solusi dari beberapa permasalahan yang dihadapi,” ujar dia.