Kerajaan Flores konon bekerjasama dengan Belanda untuk melawan Kerajaan Bima. Namun rencana itu diketahui oleh Kerajaan Bima. Maka Kerajaan Bima mempersiapkan pasukan menghadang musuh yang akan memberontak di Selat Sape, timur Bima.

Kerajaan Bima menaklukkan musuh dan membawa tahanan yang berhasil dikalahkan di Gili Banta. Konon di sana menjadi tempat pembantaian tahanan. Sementara kapal yang mengangkut Raja Flores dan orang-orang Belanda ditahan oleh pasukan armada Bima di utara Bima (masuk Kecamatan Wera). Konon Raja Bima mengutuk kapal dan orang-orang di dalamnya.

Kutukan tersebut membuat kapal berubah menjadi pulau dan orang-orang di dalamnya menjadi ular. Tiang kapal diyakini menjadi Pohon Kamboja yang hingga saat ini tumbuh di Pulau Ular.

Namun di balik kisah tersebut, Pulau Ular di Bima menyimpan wisata yang eksostik. Selain wisata tantangan, di sana juga banyak batuan laut yang sangat cocok menjadi lokasi swafoto.