Antusias Warga Ikuti Perang Topat di Lingsar Lombok Barat
Dia mengingatkan masyarakat menjelang perhelatan pesta demokrasi untuk bersama-sama menyukseskan pemilihan umum, pemilihan presiden, gubernur bupati/walikota 2024.
“Jangan hanya gara-gara beda aspirasi, beda pilihan dijadikan sumber-sumber konflik yang menimbulkan perpecahan sehingga merugikan kita semua,” ujar dia.
Bupati Lombok Barat, Sumiatun mengatakan Perang Toipat ini merupakan tradisi budaya masyarakat Lombok yang diselenggarakan setiap tahun di Desa Lingsar.
“Tepatnya di Pura Lingsar sebagai warisan leluhur dilaksanakannya sebagai rasa syukur atas hasil panen yang melimpah,” ujarnya.
Dia menjelaskan, Perang Topat diawali dengan ritual di kemaliq Pura Lingsar kemudian masyarakat Hindu dan Muslim melakukan tradisi saling lempar ketupat sebagai perwujudan toleransi pluralisme yang hidup terjaga di tengah-tengah masyarakat.