KORANNTB.com – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) RUM Inovasi di Kecamatan Jereweh, Sumbawa Barat, berikhtiar mencetak generasi muda dan SDM siap kerja.

Berdiri di bawah naungan Yayasan Dea Patari pada 2022, SMK ini masih menempati bangunan kantor PT Reza Usaha Mandiri (RUM). Namun kegiatan belajar mengajar dan progres SMK sudah sangat baik.

“Kegiatan SMK saat ini masih menggunakan bangunan kantor PT RUM, namun alhamdulillah semua berjalan dengan optimal,” kata Ketua Yayasan Dea Patari yang juga Direktur PT RUM, Yutphi, Selasa, 28 November 2023.

SMK RUM Inovasi kini memiliki 87 peserta didik, dengan empat jurusan antara lain pengelasan, permesinan, alat berat, dan kelistrikan industri.

Yutphi mengatakan, core SMK RUM Inovasi adalah Teknologi Rekayasa dan Manufaktur. Ikhtiarnya untuk menangkap peluang lapangan kerja di sektor pertambangan, termasuk Smelter Amman Nusa Tenggara.

Yutphi merupakan pendiri sekaligus inisiator SMK RUM Inovasi. Dedikasinya tak lain untuk membangun SDM berdaya saing di Sumbawa Barat, dan NTB secara umum.

“Saya kebetulan pernah bekerja di Trakindo, dan saya pikir pekerjaan pertambangan dan subsektor pendukungnya masih membutuhkan SDM yang handal. SMK RUM Inovasi ini berikhtiar untuk hal tersebut,” tukasnya.

Yutphi mengatakan, animo peserta didik di tahun pertama lumayan tinggi. Dari 87 siswa yang ada berasal dari Jereweh, Sumbawa Barat, bahkan ada pula dari Bima dan juga Lombok.

“Harapannya setelah tiga tahun di SMK, mereka bisa langsung terserap lapangan kerja,” ujarnya.

Sementara itu Kabid Pembinaan SMK pada Dinas Dikbud NTB, M Khairul Ihwan mengapresiasi hadirnya SMK RUM Inovasi.

“Kita apresiasi pak Yutphi yang sudah menginisiasi hadirnya SMK RUM Inovasi Jereweh di Sumbawa Barat,” katanya.

Menurut dia, keberadaan SMK RUM Inovasi dengan core Teknologi Rekayasa dan Manufaktur sangat strategis untuk menangkap peluang lapangan kerja, apalagi jika Smelter Amman Nusa Tenggara mulai beroperasi nantinya.