Migrant Care NTB Dorong Komitmen Caleg Perempuan Perjuangkan Nasib PMI
KORANNTB.com – Migrant Care Kantor NTB menggelar diskusi bertema “Dialog Politik dengan Caleg Pendidikan Politik Pemilih di Daerah” di Hotel Namira, Asrama Haji, Kota Mataram, Kamis, 30 November 2023.
Migrant Care merupakan lembaga non-pemerintah yang bekerja untuk isu perlindungan dan pemberdayaan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan anggota keluarganya. Kegiatan tersebut dilakukan dalam upaya meningkattan pengetahuan dan kesadaran kritis untuk menjadi pemilih yang cerdas, memilih caleg-caleg yang memiliki komitmen dan keberpihakan terhadap perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Diskusi tersebut menghadirkan 150 peserta dari delapan desa atau kelurahan di Lombok Tengah. Para peserta juga terdiri dari usur NGO, Pengurus DESBUMI (Desa Peduli Buruh Migran) Lombok Tengah, Pengurus dan Anggota Kelompok Pemerhati PMI serta tokoh masyarakat di Lombok Tengah.
Dalam kegiatan ini dimulai dengan penanda tanganan Nota Kesepahaman antara Migrant Care Kantor NTB dengan Rektor Universitas Nadlatul Ulama NTB, Baiq Mulianah. Kemudian dilanjut dengan presentasi Komisioner KPU Lombok Tengah, Adnan Muksin untuk penyadaran pendidikan politik.
“Hal yang sangat penting masing-masing caleg perempuan yang merupakan Dapil Lombok Tengah baik DPR RI, DPRD NTB, DPRD Lombok Tengah menyampaikan visi misi di hadapan audiensi,” kata Koordinator Migrant Care NTB, Endang Susilowati.
Endang menjelaskan, visi-misi yang disampaikan para Caleg tersebut dalam hal memperjuangkan kebijakan dan anggaran untuk perlindungan PMI di NTB.
“Apakah visi misi yang disampaikan memberikan harapan bagi masyarakat khususnya purna PMI dan anggota keluarganya, untuk memperjuangkan kebijakan dan anggaran untuk perlindungan PMI, sehingga audiensi bisa menentukan sikap untuk memilih Caleg yang potensial,” ujarnya.
Acara juga diisi dengan penanda tanganan kontrak politik sebagai komitmen para Caleg akan memperhatikan PMI dan keluarga PMI jika terpilih sebagai wakil rakyat.
Kegiatan ini dinilai cukup penting dilakukan mengingat maraknya kasus-kasus yang dialami oleh PMI yang belum mendapatkan perlindungan dan kesejahteraan dari pemerintah.
“Kita ketahui bahwa NTB merupakan daerah basis PMI urutan ke 4, setelah Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kabupaten Lombok Timur merupakan daerah penempatan nomor 2 setelah Indramayu. Jumlah PMI-nya 147.611 dalam kurun waktu 6 bulan di tahun 2023 ini. Sedangkan NTB 237.992,” ujarnya.
Sepanjang tahun 2021 remitansi, kiriman uang dari PMI ke keluarganya di Indonesia mencapai US$9,16 miliar setara dengan Rp133 triliun berdasarkan sumber BP2MI Jakarta. Sementara untuk NTB hingga Januari-Agustus 2023 mencapai 334.54 miliar. Dengan jumlah remitansi per bulan rata-rata 24 miliar berdasarkan sumber Disnakertrans NTB.
Perekonomian NTB bisa bergerak, dengan penghasilan dari PMI ini, artinya hal ini juga harus dibarengi kebijakan pemerintah yang melindungi PMI agar proses sebelum berangkat (mempersiapkan pendidikan, informasi yang benar, ketika diperjalanan (dipastikan aman dan lancar), ditempat kerja dan bahkan ketika pulang (koordinasi yang lancar dan bagus dan memberikan informasi pada pihak keluarga tentang kondisinya) dan sampai di rumah (dipastikan aman untuk memperoleh hak-haknya ).
“Anggaran yang cukup untuk aspek perlindungan terutama dalam penanganan kasus dan pemberdayaan ekonomi bagi purna PMI dan anggota keluarganya,” katanya.
Dialog politik dengan menghadirkan caleg perempuan dikarenakan minimnya caleg Perempuan di NTB. Seperti diketahui, dari 56 orang hanya ada satu perempuan dan hebatnya menduduki posisi Ketua DPRD NTB, sedangkan untuk DPR RI dari 575 ada 120 perempuan (20,8%).
“Hal ini penting agar isu perempuan dan anak menjadi perhatian yang cukup serius terutama pada isu pekerja migran dan anggota keluarganya, dengan maraknya kasus-kasus yang terjadi di NTB terutama dalam kasus tindak pidana perdagangan orang,” ujarnya.
Para Caleg yang hadir dalam diskusi tersebut adalah Caleg DPR RI dari PPP, Dra Hj. Ermalena. Caleg DPR RI dari NasDem, Cucu Purnamasari Zulaiha, Caleg DPRD Loteng dari PDIP, Milita Priyatna, Caleg DPRD Loteng dari PKS, Asti dan lainnya.