“Sehingga harapannya, mereka anak yang bersih ini bisa menjadi mata dan telinga Bawaslu di lapangan. Jika menemukan ada praktik itu, tolak uangnya, ungkap orangnya,” kata Itratip.

Akademisi Unram, Dr Saipul Hamdi juga menekankan hal yang sama. Sosialisasi pengawasan tahapan kampanye tersebut dinilai penting dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terutama generasi milenial.

“Tidak hanya mendorong partisipasi mereka, tapi juga membangun kesadaran tentang pentingnya nilai moral dalam mencegah terjadinya politik uang yang sudah sangat mengental di masyarakat kita,” kata Saipul.

Koordinator Bersama Indonesia Wilayah NTB Nazmul Wathan menambahkan, gagasan anak muda tidak mampu di beli dengan biaya berapapun. Anak muda yang selalu memiliki prinsip adalah aset masa depan yang harus dijaga dan dirawat.

“Anak muda hari ini adalah pemimpin masa depan. Jika hari ini tidak mampu menekan dan melawan money politik. Maka kesempatan anak muda di hari selanjutnya makin sempit dan terguras oleh uang,” katanya.