KORANNTB.com – Bertepatan dengan United Nations Climate Change Conference (COP28) yang berlangsung di Dubai saat ini, riset terbaru yang ditulis oleh Plan International dan kaum muda dari tiga negara di Asia Pasifik (Australia, Nepal, dan Indonesia) mengungkapkan perubahan iklim atau krisis iklim berdampak bagi akses pendidikan anak perempuan dan perempuan muda.

Sepertiga kaum muda yang menjadi responden mengatakan bahwa sekolah mereka telah ditutup, rusak, atau hancur karena bencana yang disebabkan oleh perubahan iklim tahun lalu. Hampir separuhnya mengatakan bahwa mereka merasa tidak aman dalam perjalanan dari dan ke sekolah karena bencana terkait iklim.

Laporan For Our Futures disusun oleh kaum muda dalam ‘Youth Activist Series’ Plan International di Australia, Nepal, dan Indonesia. Para aktivis muda ini berkonsultasi dengan lebih dari 500 kaum muda berusia 10-24 tahun (mayoritas adalah anak perempuan) di ketiga negara. 154 kaum muda di antaranya berasal dari Indonesia.

Metodologi penelitian laporan ini melibatkan serangkaian pertanyaan survei, tanggapan tertulis dan photovoice, yang memungkinkan responden untuk berbagi pengalaman mereka melalui foto dan video.