KORANNTB.comGunung Marapi di Sumatera Barat meletus. Sebanyak 22 korban tewas yang merupakan pendaki yang saat meletus berada atau mendaki di gunung. Satu korban lagi masih dinyatakan hilang hingga saat ini. Sementara, Status Gunung Rinjani berada pada level Waspada.

Saat ini aktivitas Gunung Rinjani berada pada level II atau Waspada. Secara visual, asap kawah tidak teramati.

Penyusun laporan Pos Pengamatan Gunungapi Rinjani, Nizwaril Hamdi, menjelaskan hasil periode pengamatan pada 4 Desember 2023. Pada frekuensi kegempaan, di Gunung Rinjani terjadi satu kali gempa tremor harmonik, 12 kali low frekuensi, satu kali vulkanik dalam, satu kali tektonik lokal dan enam kali tektonik jauh.

Gunung Rinjani berpotensi meletus secara tiba-tiba, meskipun tidak dapat dipastikan kapan letusan tersebut terjadi.

“Aktivitas vulkanik G. Rinjani masih belum dalam keadaan sepenuhnya stabil sehingga masih memiliki potensi untuk terjadi letusan secara tiba-tiba meskipun tidak dapat dipastikan kejadiannya,” katanya dalam laporan.

Dengan kondisi aktivitas seperti saat ini, maka jika terjadi letusan, potensi bahayanya diperkirakan utamanya berada di area tubuh Gunung Barujari yang berada di dalam Kaldera Gunung Rinjani. Saat ini Gunung Rinjani level waspada.

“Berdasarkan potensi ancaman bahayanya, maka tingkat aktivitas G. Rinjani masih berada dalam Level II (Waspada),” ujarnya.

Meski demikian masyarakat tidak perlu panik, karena status waspada pada Gunung Rinjani memang sudah lama terjadi, bahkan sebelum letusan Marapi. Itu karena Gunung Rinjani adalah gunung api yang masih aktif.