Penulis: Mahasiswa STIMA Yogyakarta

KORANNTB.com – Mempersiapkan strategi belajar bagi penuntut ilmu merupakan landasan yang penting dalam mencapai keberhasilan akademis. Strategi belajar bukan hanya sekadar alat untuk menghadapi ujian, tetapi juga fondasi untuk mengembangkan pemahaman mendalam terhadap materi pembelajaran.

Dalam era informasi yang terus berkembang, kemampuan merancang strategi belajar yang efektif menjadi kunci utama untuk mencapai prestasi optimal dan menghadapi tantangan dalam dunia pendidikan yang dinamis. Oleh karena itu, artikel ini akan menjelaskan mengapa persiapan strategi belajar menjadi aspek yang tak dapat diabaikan bagi setiap penuntut ilmu yang berambisi mencapai kesuksesan dalam perjalanan pendidikan mereka.

Ilmu adalah pondasi bagi pemahaman mendalam terhadap suatu bidang pengetahuan. Sebagaimana bangunan kokoh bermula dari dasar yang kuat, demikian pula pemahaman ilmu dimulai dari pengenalan yang mendalam terhadap dasar-dasar konsep.

Mempelajari ilmu dari dasarnya bukan hanya sebuah langkah awal, melainkan landasan yang sangat diperlukan  untuk membentuk pondasi kuat bagi pertumbuhan pengetahuan dan pemahaman yang berkelanjutan. Dalam kitab Hilyah Tholibil Ilmi karya Syaikh DR. Bakr bin Abdillah Abu Zaid disebutkan,

مَنْ لَمْ يُنْقِنِ الْأُصُولَ حُرِمَ الْوُصُوْلَ

“Siapa yang tidak menguasai dasar-dasar (ilmu), maka ia tidak dapat mencapai tujuannya.”

Dalam perjalanan pencarian ilmu, penting bagi kita untuk memiliki panduan yang terstruktur. Oleh karena itu, mari kita mulai dengan merinci urutan kitab yang perlu kita pelajari. Di antaranya:

Dalam bidang tauhid (karya Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab)

  1. Tsalatsatul Ushul wa Adillatuha
  2. Al-qowa’idul Arba’
  3. Kasyfusy Syubuhat
  4. Kitabut Tauhid

Dalam bidang tauhid Asma’ wa Shifat

  1. Al-‘aqidah al- wasithiyyah karya Syaikhul Islam ibnu Taimiyyah
  2. Al-hamawiyyah karya Syikhul Islam ibnu Taimiyyah
  3. At-tadmuriyyah karya Syaikhul Islam ibnu Taimiyyah
  4. Ath-thawiyyah dan syarahnya

Dalam bidang Nahwu

  1. Al-Jurumiyah
  2. Mulhatul I’rob karya al-Hariri
  3. Qothrun nada karya Ibnu Hisyam
  4. Alfiah karya Ibnu Malik beserta Syarah Ibnu ‘Aqil

Dalam bidang hadist

  1. Al-Arba’in karya An-Nawawi
  2. ‘Umdhatul Ahkam karya Al-Maqdisi
  3. Bulughul Marom karya Ibnu Hajar
  4. Al-Muntaqo karya Al-Majd bin Taimiyyah
  5. Enam kitab Hadist utama dan selainnya

Dalam bidang Mustholah

  1. Nukhbatul Fikar karya Ibnu Hajar
  2. Alfiyah Al-‘Iroqi

Dalam bidang Fiqih

  1. Adabul Masy-yi ilash Shalah karya Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab
  2. Zadul Mustaqni’ karya Al Hijjawi atau ‘Umdatul Fiqh (Ibnu Qudamah)
  3. Al Muqni’ karya Ibnu Qudamah
  4. Al Mughni kaya Ibnu Qudamah

Dalam bidang Ushul Fiqh

  1. Al Waroqot karya Al Juwaini
  2. Raudatun Nazhir karya Ibnu Qudamah

Dalam bidang Faro’id

  1. Arrohbawiyyah dan kitab-kitab yang mensyarahnya
  2. Al-Fawa’id al-Jaliyyah

Dalam bidang Tafsir

  1. Al-Kasyaf karya az-Zamakhsyari

Dalam bidang Uahul Tafsir

  1. Al-Muqodimah karya Syaikul Islam Ibnu Taimiyah

Dalam bidang Sirah Nabawiyyah

  1. Mukhtashar As-Sirah An-Nabawiyyah karya Syaikh Muhammad bin ‘Abdil Wahhab

Dalam bidang Bahasa Arab

  1. Al-Muqallatus Sab’u
  2. Al-qamus karya Fairuz Abadi

Namun sebelum mempelajari ilmu-ilmu lain, dianjurkan bagi kita untuk mempelajari Al-Qur’an terlebih dahulu, karena Al-Qur’an adalah landasan dasar yang diperlukan untuk memahami ilmu-ilmu lainnya.

Ada dua faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan urutan kitab yang akan dipelajari, di antaranya:

  1. Sesuai madzhab yang dianut oleh mayoritas penduduk daerah tersebut.
  2. Sesuai kemampuan pemahaman dan kuat lemahnya Kesiapan diri seorang pelajar.