KORANNTB.com – BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat mengeluarkan hasil analisis kondisi cuaca di NTB. Curah hujan di wilayah NTB pada dasarian II Desember 2023 secara umum dalam kategori rendah (0 – 50 mm/das) hingga menengah (101 – 150 mm/das), hanya di sebagian wilayah Sumbawa yang tercatat terjadi hujan dengan intensitas tinggi (151 – >300 mm/das).

Sifat hujan pada dasarian II Desember 2023 di wilayah NTB umumnya pada kategori Bawah Normal (BN) kecuali di sebagian kecil wilayah timur Pulau Lombok, sebgaian Sumbawa, dan sebagian kecil Dompu terjadi hujan dengan katagori Atas Normal (AN). Curah hujan tertinggi di pos hujan Batulanteh, Kabupaten Sumbawa sebesar 160 mm/dasarian.

Sementara pada data monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut-turut (HTH) Provinsi NTB secara umum bervariasi dari ‘Sangat Pendek’ (1-5 hari) hingga kategori ‘Menengah’ (11-20 hari) yaitu Lombok Barat.

“HTH terpanjang tercatat di beberapa pos hujan di Lombok Barat dan Lombok Tengah,” kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB, Afriyas Ulfah, Kamis, 21 Desember 2023.

El-Nino Kembali Menguat

Sementara, kondisi El-Nino kembali menguat. Itu menyebabkan intensitas hujan berkurang dan suhu menjadi panas terik. El-Nino kuat berlangsung selama 21 dasarian.

El-Nino bersumber dari Samudera Pasifik. Sementara di Samudera Hindia terjadi fenomena IOD (menyerupai El-Nino) Kondisi IOD positif diprediksi bertahan hingga akhir tahun 2023 Sedangkan El Nino diprediksi terus bertahan setidaknya hingga April 2024.

“Aliran massa udara di wilayah Indonesia masih didominasi oleh angin timuran di selatan ekuator, namun angin baratan sudah teramati di sepanjang ekuator,” ujarnya.

Meski demikian, pada dasarian II Desember (tanggal 10-20 Desember 2023), aliran massa udara di wilayah Indonesia diprediksi didominasi oleh angin baratan. Angin baratan cenderung membawa hujan sehingga berpotensi akan terjadi hujan. Meski demikian peluang hujan di NTB cukup rendah karena pengaruh El-Nino.

Prediksi Cuaca NTB Selama Sepekan
hujan lebat (ist)

“Analisis pada dasarian I Desember 2023 menunjukkan MJO aktif di fase 4 dan 5 dan diprediksi tidak aktif menuju fase 6 dan 7 (Pasific Barat) hingga pertengahan dasarian III Desember 2023, MJO berkaitan dengan aktivitas konveksi/potensi awan hujan di wilayah Indonesia,” jelasnya.

Baca selanjutnya… Potensi Hujan