Istri Pj Gubernur NTB Diduga Kampanye di Acara OSIS, Ini Klarifikasi Kadis Dikbud
KORANNTB.com – Istri Penjabat (Pj) Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi, Lale Prayatni mendapat sorotan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi NTB saat mengikuti acara OSIS se Kota Mataram.
Lale Prayatni diundang sebagai narasumber menghadiri acara tersebut. Padahal, dia merupakan Caleg DPRD NTB yang tengah bertarung di Dapil Kota Mataram lewat Partai Golkar.
Dalam acara tersebut hadir juga Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan NTB, Aidy Furqan dan Staf Ahli Yusron.
Aidy Furqan mengatakan dirinya hadir sebagai undangan yang acara tersebut sudah diagendakan sejak November 2023 lalu.
“Justru saya juga dapat undangan jadi pembicara di acara anak-anak itu tadi. Sejak November lalu mereka agendakan,” katanya Jumat, 5 Januari 2024.
Dia juga menepis tudingan yang menyebut istri Pj Gubernur NTB hadir untuk kampanye di acara tersebut.
“Ndak ada kaitannya dengan agenda politik. Bu Lale diundang anak-anak FOSISMA selaku Ketua Tim Penggerak PKK,” ujarnya.
Dia menjelaskan kegiatan pengembangan karakter tersebut digelar di SMAN 1 Mataram yang mengangkat tema “Pengembangan Karakter OSIS se Kota Mataram: Ciptakan karya bersama dengan karakter berjiwa kuat, berintegritas dengan mental yang sehat.”
“(Digelar) di SMAN 1 Mataram dan Bu Lale bersama Staf Ahli Pak Yusron dan saya sebagai pembicara secara bergiliran. Kebetulan saya dapat di sesi terakhir sekaligus menutup acara tersebut tadi sore,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Bawaslu NTB, Itratif mengatakan telah mendapat laporan soal dugaan kampanye tersebut.
“Kami sudah dapat informasi kegiatan istri Pj Gubernur yang juga merupakan salah satu caleg provinsi,” katanya.
Bawaslu katanya akan menelusuri kegiatan tersebut apakah berhubungan dengan kampanye.
“Kami lakukan penelusuran dan pendalaman yang kira-kira memiliki dokumen audio-audio visual apakah ada ajakan untuk memilih yang bersangkutan. Baik dilakukan langsung maupun diwakili pejabat atau ASN yang hadir,” ujar dia.
Dia juga mengingatkan agar Kadis tidak bermain api di masa kampanye saat ini.
“Jangan sampai kehadiran tokoh (narasumber) melahirkan persepsi yang kurang baik. Jangan melahirkan kontroversi. Kadis jangan bermain api, ini penegasan kepada kasi selektif melakukan sensor terhadap narasumber kegiatan yang mereka lakukan,” ujar dia.
