KORANNTB.com – Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Singapura mulai menjajaki kerjasama di berbagai bidang mulai perdagangan hingga penguatan sumber daya manusia yang dinilai pintu masuk pasar dunia.

“Singapura sebagai negara besar bidang ekonomi layak untuk dilakukan kerjasama di berbagai bidang dengan potensi NTB yang sangat banyak,” ujar Penjabat Sekretaris Daerah NTB, Fathurrahman, saat menerima First Secretary Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Andrew Leung di kantor Gubernur, Kamis kemarin.

Dalam pertemuan tersebut kedua pihak membicarakan banyak topik kerjasama dan menjajaki nota kesepahaman. Dalam waktu dekat, pihak Singapura menjanjikan akan memfasilitasi setiap event pameran di Singapura untuk mengenalkan produk dan potensi NTB mulai komoditas produk olahan, bahan baku hingga pariwisata dan pendidikan serta potensi sumberdaya manusia.

NTB sendiri seperti dikatakan Sekda memiliki beragam produk jadi maupun potensi ekspor yang dapat terhubung dengan pasar Singapura yang nantinya menjadi pintu masuk ke pasar Asia maupun dunia.

Sebagai negara dengan kekuatan ekonomi besar dan standar perdagangan yang ketat, NTB yakin dengan kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan seperti produk UKM sampai komoditaa ekspor seperti vanila, kopi dan lain lain selain menjajaki kemungkinan peluang investasi Singapura di NTB. Terlebih dengan penerbangan langsung ke Singapura.

Sementara itu, Andrew Leung yang baru bertugas setahun di kedutaan Singapura di Jakarta mengaku terkesan dengan Indonesia khususnya NTB.

Dikatakannya, kedua pihak dapat saling belajar mengenai banyak hal termasuk mulai menjalin kerjasama yang makin baik.

Selain kerjasama perdagangan, pihaknya juga menjanjikan kursus singkat digitalisasi, local management, government, corruption policy, public service dan policy bagi pegawai pemerintah di universitas Singapura hingga penanganan waste management.

“Saat ini Singapura sudah melakukan underground tunnel dan mengolah sampah menjadi beberapa produk teknologi tinggi yang salah satunya beton,” jelasnya.

Andrew juga menanti profil komoditas dan draft kerjasama yang akan diajukan selain menceritakan kesannya mengunjungi Lombok dan mengenal Indonesia yang sangat berbeda dengan Singapura dari sisi budaya dan sumber daya manusia.