KORANNTB.com – Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6  memprediksi operasi klandestin the Shadow menangkan Paslon Ganjar-Mahfud di NTB atau kawasan Sunda Kecil Region NTB bekerja secara masif, sistematis, terukur dengan target yang jelas dan out put yang pasti yakni Paslon Ganjar Mahfud akan berakhir happy ending. Yakni Ganjar Mahfud akan menang di NTB.

Aura Kemenangan Ganjar-Mahfud di NTB nampak kuat dengan munculnya  berbagai APK (baliho, flyer, korek api, jilbab, kaos, kompor, sabit, stiker di angkutan pedesaan) tanpa nama pemasang telah bertebaran seantero NTB sampai dusun dan kampung terpencil sekalipun. Ini artinya gerakan klandestin the Shadow melakukan operasi teritorial  sedemikian masif dan meluas.

“Operasi klandestin the shadow di NTB sedemikian rapi dan cermat menjangkau semua elemen strata sosial di NTB melalui invisible hand yang sulit terdeteksi secara manual,” kata Direktur Mi6 , Bambang Mei Finarwanto.

Pria yang akrab disapa Didu melanjutkan operasi invisible hand the Shadow menyasar semua kalangan untuk memastikan dukungan untuk Ganjar-Mahfud melalui berbagai threatmen dan pendekatan sosial politik yang humanis.

“Buktinya APK dan baliho, spanduk ataupun flyer Ganjar-Mahfud tetap kokoh berdiri tanpa ada yang merusak. Ini artinya Masyarakat menerima dan welcome paslon 03 tersebut dengan terbuka,” ujarnya.

Didu menambahkan sistematisnya cara kerja dan infiltrasi the Shadow bisa dilihat dari sebaran APK Ganjar Mahfud lainnya seperti kaos Ganjar-Mahfud dengan design yang khas, stiker diangkutan pedesaan dan korek api yang menyebar secara masif di dusun-dusun dalam jumlah yang signifikan.

“Meluasnya sebaran kaos dan korek api misalnya, membuktikan kerja jejaring the shadow tidak bisa dianggap remeh,” ujar dia.

Selanjutnya eks Direktur Walhi NTB menambahkan, melihat ciri khas dan pola gerakan klandestin the Shadow agaknya ada cita cita besar yang hendak dicapai di balik sekedar memenangkan Ganjar-Mahfud semata.

“Mi6 mensinyalir ada hidden agenda selain memenangkan Ganjar-Mahfud di balik operasi klandestin yang tertata rapi ini. Ada pesan politik urgen  yang hendak disampaikan gerakan the Shadow ini. Bisa jadi meskipun jumlah pemilih di NTB 3,9 jutaan, tapi agaknya the Shadow ingin menegaskan tentang pentingnya  penguasaan  kawasan dari sisi geopolitiknya,”  ujar Didu.

Menurut Didu, baru dalam momen Pilpres 2024 ini ada anomali politik yang berbeda dengan munculnya kelompok the Shadow yang mewarnai panggung depan dan belakang Pilpres di NTB.

“Panggung depan Pipres 2024 di NTB, tiba-tiba warga dikejutkan dengan munculnya aneka baliho yang marak dan serentak paslon 03 yang tertata rapi designnya dengan narasi yang enak dibaca dan khas,” ujarnya.