KORANNTB.com – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut angin kencang yang terjadi Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 21 Februari 2024 merupakan tornado pertama yang terjadi di Indonesia.

Periset BRIN Erma Yulihastin mengungkapkan tangkapan satelit di mana terjadinya tornado tersebut.

“Untuk pertama kalinya, fenomena small tornado dapat dideteksi dari satelit,” katanya dilansir dari beritasatu.com.

Dia mengatakan bencana tersebut bukan puting beliung biasa, namun merupakan tornado pertama di Indonesia. Itu disebut sebagai small tornado dengan skala mikro 0-2 kilometer. Untuk toornado dalam skala meso ukurannya lebih dari 2 kilometer.

“Itu mengapa sangat sulit memprediksi puting beliung karena skalanya mikro. Sulit juga terdeteksi dari satelit,” ujar dia.

BRIN katanya saat ini sedang melakukan rekontruksi fenomena di Rancaekek. Itu karena skala kerusakaan yang cukup tinggi dan merupakan fenomena pertama terjadi di Indonesia.

Dampak kerusakan di Rancaekek lebih luas dibanding puting beliung yang terjadi di Cimenyan Jawa Barat pada 28 Maret 2021.

Kejadian di Rancaekek berbentuk pusaran angin berwarna gelap. Banyak video beredar di media sosial yang begitu sangat mengerikan dan ditambah dengan kepanikan warga.

Sementara BMKG menyebut kejadian di Rancaekek merupakan puting beliung biasa disebabkan oleh terbentuknya awan kumolonimbus. Awan tersebut berkarakter membawa cuaca ekstrem dan dapat menyebabkan puting beliung.

Belum diketahui pasti argumen mana yang tepat dalam menggambarkan kejadian alam di Bandung tersebut. Namun jika itu merupakan tornado, menjadi indikasi bahwa alam saat ini sedang tidak baik-baik saja.