KORANNTB.com – Beredar sebuah video yang menyebut telah terjadi kasus penculikan anak di Dusun Pandan Tinggang III, Desa Batu Jangkih, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah.

Video diunggah akun Facebook Ahmad Lahum yang memperlihatkan seorang wanita diduga ibu korban menangis sambil tertidur histeris di lantai.

Ada bagian video terpisah yang digabung dalam video tersebut menampilkan seorang ibu yang sebelumnya menangis histeris kini memeluk seorang bocah pria berbaju hitam yang diduga anaknya yang dikabarkan diculik.

Pada video yang diunggah akun tersebut menampilkan narasi tulisan berbunyi:

“Telah terjadi penculikan anak di Lombok bagian lauk (selatan) tepatnya di dusun pandan tinggang, desa Batu Jangkih Kec. Praya Barat Daya, kab. Lombok Tengah, Alhamdulillah…Qadarullah, anak nya masih selamat di temukan di perkebunan Jagung di Lembar, Maka dari itu di himbau kepada semua orang tua, agar selalu menjaga dan mengawasi anak2 nya. Terimakasih kepada semua pihak berwajib yang sudah membantu, semoga tidak ada lagi penculikan yang terjadi di Gumi paer Lombok ku tercinta. Aamiin… #Waspadapenculikanak #selaluawasianak2kita #orangtuajanganlengah #penculikananak #lombokviral.”

Penelusuran Fakta

Tidak jelas kapan peristiwa tersebut terjadi, namun polisi membenarkan video tersebut terjadi beberapa hari yang lalu. Namun hasil cek fakta koranntb, polisi telah membantah informasi tersebut.

Kapolsek Praya Barat Daya IPDA Aswin Anggara mengatakan video yang berkembang di masyarakat terkait penculikan anak atas nama L. Panji Agung Saputra (12 tahun) di Dusun Pandan Tinggang III, Kecamatan Praya Barat Daya itu tidak benar.

Kasus tersebut bukan penculikan, tetapi kasus pencurian ponsel milik korban.

“Korban tidak di culik tapi dijambret handphonenya dan tinggalkan oleh pelaku di jalan raya area ladang jagung jauh dari rumah korban,” kata IPDA Aswin saat dikonfirmasi terkait isu tersebut, Minggu, 25 Februari 2024.

Polisi mengatakan saat itu kejadian terjadi sekitar pukul 11.30 Wita di mana pelaku mendatangi korban di rumahnya dan mengajak korban untuk mengambil titipan dari keluarga korban yang ada di Malaysia.

Setelah jauh dari TKP (rumah korban), tepatnya dari arah Desa Batu Jangkih menuju Dusun Bun Mas Kecamatan Sekotong pelaku meninggalkan korban di jalan raya di area persawahan yang ditanami jagung.

“Dari keterangan korban, pelaku meninggalkan korban di tengah ladang untuk mengganti motor kemudian pelaku mengambil handphone korban dengan alasan untuk menghubungi teman pelaku,” ujar Aswin.

Aswin menegaskan terkait video viral di Facebook terkait penculikan anak itu tidak benar dan korban sekarang berada divrumahnya.

“Korban saat ini sudah di rumahnya bersama keluarganya, dan kami lagi menggali informasi dari korban dan para saksi-saksi guna mengungkap pelaku kasus tersebut,” ujar dia.

Atas kejadian tersebut pelaku berhasil membawa ponsel korban merek OPPO diperkirakan kerugian korban sebesar Rp2 juta.

Kesimpulan

Narasi yang mengklaim terjadi penculikan anak anak di Dusun Pandan Tinggang III, Desa Batu Jangkih, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah adalah tidak benar. Kasus tersebut bukan penculikan tetapi pencurian ponsel.