KORANNTB.com – Sebuah pondok pesantren atau Ponpes di Kecamatan Sekotong, Lombok Barat dirusak warga pada Rabu, 8 Mei 2024 lalu. Warga nekat merusak pesantren tersebut lantaran ada dugaan pimpinan pondok setubuhi lima santri.

Direktur Badan Konsultasi dan Bantuan Hukum (BKBH) Fakultas Hukum Universitas Mataram, Joko Jumadi mengatakan ada lima santri yang terindikasi menjadi korban pelaku.

“Yang diidentifikasi saat ini ada sebanyak lima korban,” katanya, Jumat, 10 Mei 2024.

Orang tua korban sempat dipertemukan dengan pimpinan pondok. Namun jawaban pimpinan pondok pesantren tersebut pelakunya bukan dirinya, melainkan jin yang menyerupai dirinya. Dia membantah setubuhi santri dan mengklaim mahluk halus adalah pelakunya.

“Pimpinan tidak menyangkal (adanya pelecehan) namun berkata ‘tapi bukan saya, itu jin’. Dia menuduh jin pelakunya,”  ujar Joko.

Pengakuan tersebut tidak dapat diterima orang tua korban. Mereka menilai itu sangat tidak masuk akal.

Warga yang mengetahui korbannya bukan cuma satu orang, dengan spontan datang ke pondok tersebut dan melakukan perusakan.

Baca selanjutnya…