KORANNTB.comKasta NTB DPD Kota Mataram menyayangkan penolakan dari Pemkot Mataram termasuk daru unsur DPRD Kota Mataram terhadap perhelatan seri MXGP 2024 di lokasi eks Bandara Selaparang karena alasan belum dituntaskannya persoalan pajak pada even sebelumnya.

Ketua Kasta NTB DPD Kota Mataram, Daeng Sabana Baasyir menyebut penolakan tersebut tidak menggambarkan sebuah keputusan yang mementingkan kepentingan yang jauh lebih besar.

“Seharusnya event internasional sejenis MXGP itu didukung penuh karena jika dimanfaatkan secara maksimal maka tentu akan sangat bagus bagi promosi wisata Kota Mataram sekaligus memberikan dampak positif bagi seluruh pelaku usaha baik itu jasa penginapan transportasi dan paling utama tentu para pengusaha UMKM,” katanya, Rabu, 29 Mei 2024.

Daeng mengatakan kehadiran MXGP ini tentu akan membuat Kota Mataram hidup jika pemkot mampu mengombinasikannya dengan berbagai kegiatan promosi baik itu berupa bazar UMKM festival kesenian daerah dan pameran berbagai merchandise yang dihasilkan oleh para pelaku usaha di Kota Mataram.

“Mendatangkan event internasional sekelas MXGP ini tidak mudah karena beberapa kota seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan beberapa kota lainnya juga menginginkan even tersebut dihelat di kota mereka jadi seharusnya Pemkot Mataram bersyukur Mataram terpilih sebagai lokasi even tersebut, apalagi lokasi sirkuit tersebut bukan milik Pemkot tetapi milik Angkasa Pura I,” ujarnya.

Dia meminta Pemkot mempertimbangkan lagi keputusan mereka yang justru merugikan daerah, termasuk UMKM yang mendapat manfaat dari event tersebut.

“Kami meminta Pemkot Mataram untuk mempertimbangkan kembali keputusan atas penolakan terhadap terselenggaranya even MXGP di Kota Mataram,” tegas Daeng Sabana.

“Pemkot jangan seperti debt collector yang hanya menilai manfaat dari sebuah event dari sektor pajak saja tapi juga harus menghitung dampak positifmya secara menyeluruh terutama terhadap para pelaku UMKM di Kota Mataram,” katanya.