Tidak Direstui PJ Gubernur NTB, UMKM Binaan Pemprov Batal Jualan di MXGP
Sebelumnya memang Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi tidak mendukung pelaksanaan MXGP di NTB. Dia berdalih bahwa MXGP sebelumnya telah menyisakan utang.
“Passion saya adalah ingin segala sesuatunya bersih, dan tidak menjadi masalah, tidak jadi utang. Apa artinya nanti kalau akhirnya bermasalah, berutang. Saya hanya tidak mau mengerjakan sesuatu yang bermasalah,” kata dia.
Menanggapi itu, Diaz mengatakan dalam pelaksanaan MXGP dari tahun ke tahun tidak menggunakan APBD NTB. Sehingga mengaku heran soal utang, karena itu bukan merupakan gawe daerah.
“Kita ada sponsor dan support dari pusat. Kita tidak menggunakan dana APBD NTB karena sejak penyelanggaraan MXGP di NTB kita tidak pernah menggunakan dana APBD,” ujarnya.
Lalu Gita juga sempat melontarkan pernyataan tidak memaksa ASN untuk ikut membeli tiket MXGP. Diaz mengatakan sejak 2022 MXGP digelar di NTB hingga 2024 saat ini, tidak pernah meminta pemerintah daerah untuk mengerahkan ASN.
“Kita tidak pernah ada permintaan ke Pj baik untuk pembelian tiket oleh ASN, jadi saya rasa tahun kemarin tidak dikerahkan jadi seharusnya tidak ada isu seperti ini,” kata dia.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) NTB, Abdul Majid merasa sangat kecewa dengan langkah yang dilakukan Lalu Gita Ariadi. Padadal pada setiap event, PKL selalu mendapat keuntungan.
“Setiap event internasional di NTB seperti MotoGP, MXGP dan lainnya, PKL selalu antusias karena mendapat keuntungan. Menjadi tempat mereka mengais rejeki,” kata Majid.
Dia mengaku kecewa dengan sikap Pj Gubernur NTB yang mencoba meniadakan event yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya PKL. Bahkan Majid menduga ada tendensi dari Pj Gubernur NTB yang selalu berupa menghapus program dari Gubernur NTB sebelumnya.
“Ini saya lihat justru ada tendensi untuk menghapus program Gubernur NTB sebelumnya. Pj ini seperti tidak peduli program itu baik untuk masyarakat, tapi karena merupakan program lama gubernur sebelumnya, jadi dihentikan,” ujarnya.