KORANNTB.com – Krisis air bersih di tiga gili (Trawangan, Meno dan Gili Air) semakin mengkhawatirkan setelah PT Tiara Cipta Nirwana atau PT TCN selaku penyedia air bersih ke Gili Trawangan menghentikan sementara suplai air bersih tersebut. Padahal perusahan tersebut bekerjasama dengan Perumda Air Minum Amerta Dayang Gunung atau PDAM setempat untuk memenuhi kebutuhan air tiga gili.

Presiden Kasta NTB, Lalu Wink Haris geram atas ulah perusahan yang menghentikan suplai air ke gili. Padahal saat ini gili tengah high season atau jumlah kunjungan wisatawan asing yang meningkat.

Dia mengatakan apapun dalih untuk menghentikan suplai air ke daerah wisata sangat tidak dapat diterima. Termasuk dengan alasan keterlambatan setoran.

“Dengan pola sharing profit 80-20 saja sebenarnya dengan jumlah penyertaan modal pemkab melalui PDAM KLU sebesar 22,7 Miliar itu dengan pembebanan beban biaya tagihan per hari jika ada keterlambatan setoran tidak rasional dan tidak setara sebagai mitra usaha, yang benar adalah PDAM KLU jongos dan babunya PT TCN. Kok ada negara diatur swasta?” katanya geram, Kamis, 27 Juni 2024.

Dia juga mengungkapkan adanya hasil analisis BPKP NTB yang berisi banyak penolakan kerjasama Pemda Lombok Utara dan PT TCN sebelumnya.

“Kita kan punya institusi negara bernama BPKP untuk menghitung potensial cost sebuah rencana kerjasama usaha BUMD dengan pihak swasta melalui analisis mereka,” katanya.

“Mengapa hasil analisis BPKP NTB yang berisi banyak penolakan atas rencana kerjasama PDAM KLU dan PT TCN karena banyak yang tidak memebuhi syarat dan ketentuan dilabrak juga??Apa kepentingan lain selain soal selisih bagi kepentingan oknum elit?,” ujarnya.

Dia mendukung masyarakat Gili Tramena tersebut untuk menolak kehadiran PT TCN jika merugikan masyarakat dengan menghentikan sementara suplai air bersih mereka.

“Masyarakat Gili Tramena harus tetap kukuh dalam sikap untuk menolak dukungan ke PT TCN,” katanya.

Presiden Kasta NTB ini juga meminta Pemda KLU untuk segera mendistribusikan air bersih ke tiga gili yang mengalami krisis air bersih.

“Pemkab KLU harus segera melakukan distribusi air dari daratan ke tiga gili sementara semua proses berjalan,” ujarnya.

Selain itu dia meminta agar Pemda KLU menghentikan kerjasama dengan PT TCN karena terindikasi telah melakukan pengeboran dengan merusak lingkungan.

“Pemkab KLU mereview dan menghentikan kerjasamanya dengan PT TCN yang terbukti telah melanggar aturan perizinan dan merusak lingkungan,” ujarnya.

“Pemkab KLU harus mengakuisisi seluruh aset PT BAL dan mengusir PT TCN dari gili Tramena,” tegas dia.

Terakhir, Wink Haris juga meminta aparat penegak hukum untuk memproses dugaan kasus kerusakan lingkungan akibat dampak pengeboran.

“Mendukung Polda NTB untuk menuntaskan persoalaan dugaan kerusakan lingkungan dan biota laut oleh akibat limbah produksi PT TCN dengan menangkap dan menahan semua pihak yang terlibat dalam kejahatan lingkungan dan perizinan kolektif ini,” tegas dia.

Media ini masih berupaya menghubungi pihak PT TCN untuk meminta tanggapan soal penghentian sementara suplai air bersih dan desakan untuk hengkang dari Lombok.