Oleh: Ika Sari Wantika

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Yogyakarta

KORANNTB.com – Era Merdeka Belajar merupakan sebuah kebijakan yang diinisiasi oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan tujuan mendorong inovasi dan kreativitas dalam pembelajaran bagi peserta didik, pendidik, dan satuan pendidikan. Selain itu, pelaksanaan program pendidikan di Era Merdeka Belajar juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Kompetensi pedagogik sendiri merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru. Kompetensi ini mengacu pada kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran secara efektif dan efisien agar tercapai tujuan pembelajaran yang optimal.

Dalam buku Guru Kreatif Inovatif Era Merdeka Belajar disebutkan bahwa secara konseptual, kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru dalam memahami karakteristik peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, pengembangan peserta didik, dan evaluasi pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Dalam buku “Guru Kreatif Inovatif Era Merdeka Belajar disebutkan beberapa tipologi guru kreatif di era merdeka belajar, di antaranya adalah:

1. Memahami Karakteristik Peserta Didik

Peserta didik tentunya memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain baik itu tipe kecerdasannya ataupun gaya belajarnya. Dengan adanya perbedaan tersebut tentunya masing-masing peserta didik juga memperoleh hasil belajar yang berbeda pula. Perbedaan hasil belajar pada peserta didik juga dapat dipengaruhi oleh perbedaan motivasi dan kreativitas masing- masing peserta didik itu sendiri.

Suharsono membagi tipe kecerdasan kepada 3 tipe yaitu IQ (Intelligence Quotient), EQ (Emotional Quotient), dan SQ (Spiritual Quotient).

IQ adalah kecerdasan yang menuntut pemberdayaan otak, hati, jasmani, dan pengaktifan manusia untuk berinteraksi secara fungsional dengan manusia lainnya. Kemudian EQ merupakan kemampuan manusia untuk memahami perasaan seseorang dan memahami empati seseorang terhadap perasaan orang lain. Sedangkan SQ merupakan kemampuan memberikan makna ibadah terhadap setiap perilaku dan kegiatan melalui langkah-langkah dan pemikiran yang baik.

Setiap peserta didik memiliki keunikan masing-masing dalam belajar. Hal ini yang mendasari pentingnya memahami tipe kecerdasan yang mereka miliki. Penting bagi guru dan orang tua untuk menghargai semua tipe kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didik. Dengan memahami perbedaan tipe kecerdasan peserta didik maka guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan efektif.

2. Menguasai Metode Pembelajaran

Dalam buku “Guru Kreatif Inovatif Era Merdeka Belajar” disebutkan bahwa metode pembelajaran adalah cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda. Hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan metode pembelajaran adalah tujuan pembelajaran itu sendiri.

Tujuan pembelajaran tentunya harus jelas agar metode yang diterapkan dalam pembelajaran lebih efektif. Metode pembelajran yang efektif dapat membantu peserta didik lebih mudah dalam mencapai hasil belajar yang optimal. Selain itu, metode pembelajaran yang menarik juga dapat meningkatkan motivasi belajar pada peserta didik.

3. Menguasai Evaluasi Hasil Belajar

Keterampilan mengevaluasi hasil pembelajaran ini bertujuan untuk memastikan kegiatan pembelajaran mencapai tujuan yang diharapkan. Pada umumnya, evaluasi yang diberikan dapat berupa tes, presentasi, wawancara atau membuat proyek.

Guru di era merdeka belajar ini harus melatih keterampilan higher order thinking peserta didik agar mereka mampu memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari mereka. Karena apabila, peserta didik hanya melakukan evaluasi berupa tes hafalan maka outcome yang dihasilkan hanya pada taraf paling dasar yaitu menghafal atau mengingat teori dan belum tentu mampu mengaplikasikannya.

Evaluasi hasil belajar pada peserta didik dapat membantu mereka untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan mereka sehingga mereka dapat belajar lebih efektif. Apabila peserta didik mengetahui bahwa hasil belajar mereka akan dievaluasi, maka peserta didik cenderung akan lebih giat dalam belajar.

Hasil evaluasi yang baik juga dapat meningkatkan rasa percaya diri pada peserta didik karena mereka akan merasa yakin dengan kemampuan mereka. Apabila evaluasi hasil belajar berupa tugas kelompok maka hal ini juga berdampak positif bagi peserta didik karena hal ini dapat meningkatkan kerja sama antar peserta didik agar mereka dapat menyelesaikan tugas-tugas evaluasi dengan segera.

Pada era merdeka belajar, guru berperan sebagai fasilitator yang mana pembelajaran sebetulnya berpusat pada peserta didik. Untuk itu, guru hendaknya memiliki kompetensi pedagogik yang mumpuni agar pebelajaran dapat terlaksana dengan baik, efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik di era sekarang ini.

Kompetensi pedagogik guru dapat terus dikembangkan dengan cara mengikuti berbagai program, diantaranya adalah PGP (Pendidikan Guru Mengemudi) atau PPG (Pendidikan Profesi Guru Prajabatan).