Amaq Raya, Sang Maestro Pengembang Tari Kreasi Baru Sasak
KORANNTB.com – Lombok tidak hanya kaya dengan hamparan keindahan alamnya, tetapi juga menyimpan beragam warisan budaya yang menjadi bagian dari atraksi pariwisata NTB.
Banyak pesohor budaya Sasak yang mendidikan diri mereka untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayan Sasak hingga populer dan dikenal luas.
Salah satu maestro seni tari kreasi baru Sasak adalah Amaq Raya. Maestro yang berasal dari Lombok Tengah ini mendedikasikan diri pada dunia seni sejak usia belia.
Lingkungan seni yang mengelilinginya, membuat ia akrab dengan berbagai bentuk seni dan instrument kesenian. Bukan hanya mahir memainkan hampir seluruh instrumen seni, ia juga menjadi penampil yang paling mengesankan di zamannya.
Pada perkembangannya, Amaq Raya mulai berkreasi dengan menciptakan beberapa karya tari. Di antara beberapa karya tarinya yang paling terkenal adalah Tari Gagak Mandiq. Tari yang terinspirasi dari pengamatan visualnya saat melihat tingkah sekumpulan burung gagak yang tengah mandi di Sungai Sinta.
Atas eksistensi dan karya-karyanya tersebut, Amaq Raya kemudian diundang pada berbagai pementasan dalam dan luar negeri.
Puncaknya adalah pada bulan Desember 2013, ia di daulat tampil membawakan tari ‘Gagak Mandiq’ ciptaannya, dalam program Maestro! Maestro! #8 yang di selenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Sejak saat itu ia oleh banyak pihak dinobatkan sebagai maestro tari kreasi baru Sasak.
Sepak terjang perjalanan kekaryaannya itu di dokumentasikan oleh Ari Garmono dan tim dalam sebuah film dokumenter: Amaq Raya Maestro Pengembang Tari Kreasi Baru Sasak, yang pemutaran perdananya akan ditayangkan secara umum di Warjack (Warung Jack) Taman Budaya NTB pada 11 Agustus 2024 mulai 19.30 Wita kemarin.
Ari Garmono mengatakan menciptakan sebuah film dokumenter tentang kiprah Amar Raya sebagai bentuk penghormatan terhadap dedikasi Amaq Raya di bidan seni, khususnya pengembangan tari kreasi baru Sasak.
“Amaq Raya adalah sang maestro tari kreasi baru Sasak. Kiprahnya sangat besar untuk mengangkat kebudayan kita, sehingga film dokumentar ini menjadi bagian dari apresiasi saya terhadap sosok yang berjasa di bidang kebudayaan dan kesenian Sasak ini,” katanya.