KORANNTB.com – Di saat masyarakat harus membeli solar maupun BBM dengan pembatasan yang cukup ketat, yakni menggunakan QR Code Pertamina, namun berbeda dengan para mafia solar yang menjarah BBM subsidi yang seharusnya untuk masyarakat.

Aktivitas mafia solar di wilayah hukum Polres Lombok Tengah menjadi rahasia umum bersama. Bahkan lebih luas, aktivitas mafia solar yang menjarah solar subsidi masyarakat NTB tersebar luas di NTB.

Pertengahan tahun 2024, LSM di Lombok Tengah memergoki sebuah truk tangki bermuatan solar diduga ilegal yang diduga melakukan bongkar muat BBM subsidi di lokasi pengelolaan crusser batu di Desa Mujur, Praya Timur.

Truk tersebut oleh LSM diamankan di Polres Lombok Tengah. Namun beberapa lama berada di sana, truk tersebut dikembalikan ke pemiliknya. Entah apa alasannya, hingga kini polisi tidak menjawab alasan pengembalian truk bermuatan solar diduga ilegal tersebut.

Kasus hilangnya barang bukti solar di Polres Lombok Tengah bukan kali pertama. Akhir tahun 2022 lalu barang bukti truk tangki BBM memuat 5.000 liter solar juga hilang di Polres Lombok Tengah. Lagi-lagi pihak kepolisian bungkam soal kasus tersebut.

Truk bermuatan solar diduga ilegal adalah hasil penggerebekan warga dan dititipkan di Polres Lombok Tengah. Alih-alih mengapresiasi langkah pencegahan maraknya mafia solar, barang bukti yang dititipkan justru menghilang.

Solar subsidi seharusnya dihajatkan untuk warga. Untuk nelayan yang mencari ikan di laut, untuk warga menggarap lahan di sawah. Untuk masyarakat kelas menengah yang bekerja mengandalkan solar subsidi tersebut.

Wajar saja praktik mafia solar tersebut sering membuat solar menjadi langka di stasiun pengisian bahan bakar umur.  Solar menjadi cepat habis karena kehabisan stok.

Ilustrasi solar habis
Ilustrasi solar habis

Beragam modus pernah dilakukan para mafia solar. Umumnya modus yang mereka gunakan dengan membeli solar subsidi menggunakan truk dimodifikasi untuk tangki berukuran besar atau dengan beragam modus lainnya. Bahkan beredar kabar, ada juga yang telah “mencopet” solar subsidi sebelum sampai ke stasiun pengisian bahan bakar.

Media ini mencoba menelusuri informasi terkait kasus solar ini di pihak kepolisian, namun belum ada jawaban. Media ini akan terus menggali informasi soal praktik mafia solar di sana.

Di masa transisi presiden saat ini, masyarakat di Lombok Tengah berharap presiden terpilih mampu memberantas para mafia yang sudah mengakar di Lombok Tengah atau NTB secara umum.