KORANNTB.com – Sejumlah wilayah di NTB beberapa hari belakangan ini terkena bencana hidrometeorologi. Banjir, angin kencang, pohon tumbang hingga longsor terjadi di sejumlah tempat. Namun di sisi lain, Polda NTB dan Polres jajaran melakukan razia lalulintas selama 14 hari ke depan.

Razia akan berlangsung mulai tanggal 10 hingga 23 Februari 2025. Pada Senin pagi, 10 Februari 2025 telah dilakukan apel gelar pasukan untuk kesiapan pelaksanaan dengan tagline Operasi Keselamatan Rinjani 2025.

Kapolda NTB Irjen Pol. Hadi Gunawan mengatakan razia lalulintas tersebut merupakan upaya kepolisian untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar tertib di jalan raya.

“Pelaksanaan Operasi ini dititik beratkan kepada edukasi melalui sosialisasi atau penyuluhan terkait tata tertib berlalulintas dengan sasaran seluruh lapisan masyarakat,” katanya.

Dirlantas Polda NTB Kombes Pol Romadhoni Sutardjo menjelaskan pelaksanaan Operasi ini melibatkan 850 Personil Polri Polda NTB dan Polres/ta jajaran yang akan dibantu oleh TNI dan pemerintah serta instansi terkait lainnya. Operasi ini serentak dilaksanakan di seluruh wilayah NTB oleh Polda dan Polres/ta jajaran di masing-masing wilayah hukum.

“Operasi lebih dititik beratkan kepada pembinaan dan bimbingan melalui edukasi berupa penyuluhan / sosialisasi sebagai langkah preventif maupun preemtif dalam rangka mendorong terciptanya keamanan dan keselamatan masyarakat di jalan raya,” ujarnya.

Namun razia tersebut mendapat kritik tajam dari warganet di NTB. Banyak netizien mengeritisi kebijakan polisi melakukan razia lalulintas di tengah kondisi NTB yang saat ini mengalami bencana di banyak tempat.

Meni entan ujan angin aik Koko Taek masih baee arak razia (begini kondisi hujan angin air sungai naik, masih aja razia),” kata seorang netizen.

“Pak jangan lupa di razia juga rumah2 dan keluarga korban2 bencana th ini,,sesekali lah kalian yg kluar duit,,,tlong di sampaikan ke pihak yg memiliki wewenang,,karna di medaos berseliweran korban hanyut trbawa banjir,,dan longsor juga salah satunya rumah kluarga saya juga,,makasi,” ujar netizen lainnya.

“Yg perlu di razia tu pohon-pohon di pinggir jalan yg membahayakan pengendara , gak ada manfaatnya di tanamin pohon di pinggir jalan raya,” timpal seorang netizen.

“Susah untuk di percaya pas cuaca buruk kayak gini Masih aja mau razia.. razia tu pohon yg membahayakan pengguna jalan raya..” sahut netizen lain.

“Musibahhhh banjir,,hujan angin,,astagfirullahhh arak angen sebut razia,” kata warganet.

Sebagai informasi, siklon tropis menjadi penyebab kondisi cuaca di NTB begitu esktrem. Pada Minggu, 9 Februari kemarin dua warga Kecamatan Tanjung Lombok Utara tertimpa pohon tumbang. Mereka kemudian dilarikan ke rumah sakit. Selain itu di wilayah yang sama angin kencang merusak dua rumah warga.

Pada 10 Februari kemarin sejumlah wilayah di Kecamatan Labuapi, Lombok Barat terendam banjir. Banjir merendam Perumahan Citra Kencana yang mengharuskan 150 kepala keluarga dievakuasi. Banjir juga terjadi di Perumahan Lavida setinggi pinggang orang dewasa. Kemudian banjir juga melanda Desa Karang Bongkot membuat petugas BPBD dan SAR mengerahkan perahu karet mengevakuasi warga.

Pada 10 Februari kemarin juga terjadi banjir di Desa Maluk, Kecamatan Taliwang Sumbawa Barat. Beberapa rumah warga rusak terendam banjir. Hari yang sama tanah longsor juga terjadi di Desa Darmasari Kecamatan Sikur Lombok Timur, menyenyebabkan satu unit rumah.

Kemudian masih di hari yang sama cuaca buruk di Kecamatan Labuhan Haji Lombok Timur mengakibatkan satu unit rumah warga rusak.

Media sosial ramai memperlihatkan kondisi pohon tumbang yang menimpa warga di Lombok. Seorang ibu pengendara motor berlumuran darah tertimpa pohon tumbang.