Zamroni Monitoring dan Damping Haji di Makkah
KORANNTB.com –Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi NTB, H. Zamroni Azis, menjelang pelaksanaan Armuzna, jemaah haji asal NTB diminta untuk mempersiapkan kesabaran dan kondisi fisik, terutama bagi lansia dan Penyandang Disabilitas. Mereka diminta untuk beribadah di hotel atau dengan aktivitas yang minimalis gerak, tapi pahalanya tetap berlipat ganda. Hal ini untuk menghindari kelelahan menjelang Armuzna.”ungkapnya”.
Ia juga meminta seluruh jamaah calon haji asal Nusa Tenggara Barat untuk tetap sabar dan tetap santai dalam melaksanakan aktifitas selama di Makkah. Karena itu, kehadirannya di Makkah ini dalam rangka untuk mendampingi sekaligus memantau kesigapan para petugas dalam melayani.
“Saya hadir di Makkah ini dalam rangka monitoring dan mendampingi jamaah, maka bersabarlah,” ucap Zamroni Azis, saat memberikan semangat kepada jamaah haji asal NTB Selasa (26/05/2025).
Ia pun berpesan agar jemaah haji asal NTB agar tidak sering keluar tenda mengingat Cuaca saat wukuf di Arafah diperkirakan sangat panas, mencapai kisaran 50 Derajat Celcius. Karena itu, jemaah haji diimbau tidak keluar dari tenda saat wukuf di Arafah.
Mantan Kepala krmenag Kabupaten Lombok Tengah ini mengungkapkan, dalam rangka melayani jamaah haji ini para petugas baik TPHI, TPIHI, TKHI maupun PHD tidak lagi berbicara tentang kloter. “Kita tidak bicara lagi soal kloter-kloter, yang ada adalah jamaah asal Nusa Tenggara Barat,” tegas Zamroni.
Orang Nomor satu di NTB ini mengharapkan para petugas untuk tidak marah kalau dicaci maki oleh para jamaah. “Itu bagian dari ujian kepada kita dalam melayani,” ujarnya seraya mengharapkan jamaah untuk tidak berlebihan juga. “Saya jamin bahwa seluruh jamaah harus terlayani dengan baik,” tandasnya.
Terkait persoalan-persoalan yang muncul yang dihadapi jamaah, kata Zamroni, pihaknya sudah mengumpulkan semua petugas haji yang dari NTB baik ketua kloter, pembimbing ibadah maupun PHD. Untuk itu ia memastikan, saat ini kita berada di Makkah maka harus mengikuti aturan dari pemerintah Arab Saudi. Dan para petugas diminta agar melayani jamaah tidak lagi telpon kiri-kanan selain urusan jamaah.
“Selama dia sebagai jamaah, di kloter manapun baik dari LOP harus dilayani dengan baik,” ucapnya.