KORANNTB.com  – Sebuah pulau kecil di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, menarik perhatian wisatawan karena daya tarik yang tak biasa: dihuni oleh ratusan ular laut jinak. Pulau ini dikenal dengan nama Pulau Ular, terletak di Desa Pai, Kecamatan Wera, sekitar dua jam perjalanan dari pusat Kota Bima.

Pulau Ular memiliki luas hanya sekitar 500 hingga 800 meter persegi dan terdiri dari karang yang menjulang di tengah laut. Meski terdengar menyeramkan, pulau ini justru menjadi daya tarik wisata ekstrem karena populasi ular laut jenis Laticauda colubrina yang hidup bebas di alam terbuka.

Uniknya, ular-ular di pulau ini dikenal jinak (tapi berbaya dan mematikan jika terusik) dan tidak pernah dilaporkan menyerang pengunjung, meskipun sebenarnya berbisa. Pengunjung bisa menyaksikan ular-ular tersebut beristirahat di antara karang dan batang pohon yang tumbuh di pulau. Karena keunikannya, banyak wisatawan yang datang untuk merasakan langsung sensasi berinteraksi dengan hewan eksotis tersebut.

Pulau ini juga menyimpan kisah legenda yang dipercaya masyarakat setempat. Salah satu versi menyebutkan bahwa ular-ular tersebut adalah jelmaan pasukan dari kapal Portugis yang dikutuk menjadi batu, sedangkan kapal mereka menjelma menjadi pulau. Versi lain menyebutkan bahwa ular itu berasal dari kapal perang kerajaan tetangga yang dikalahkan Raja Bima, kemudian dikutuk menjadi ular laut.

Link Banner

Untuk mencapai Pulau Ular, pengunjung harus menempuh perjalanan darat ke Desa Pai dan melanjutkan penyeberangan menggunakan perahu nelayan selama sekitar 15 hingga 20 menit. Tarif perahu bervariasi, mulai dari Rp10.000 hingga Rp50.000 per orang tergantung jumlah rombongan. Waktu terbaik berkunjung adalah pagi atau sore hari ketika cuaca tidak terlalu terik.

Selain daya tarik utama berupa ular jinak, pengunjung juga dapat menikmati panorama eksotis dari atas karang, dengan latar belakang Gunung Sangiang dan deburan ombak laut Flores. Ada pula sumber mata air tawar yang muncul saat air laut surut, yang oleh warga disebut Oi Caba.

Meski pulau ini terbuka untuk umum, disarankan menggunakan jasa pemandu lokal agar perjalanan lebih aman dan sesuai dengan aturan adat setempat. Masyarakat sekitar percaya bahwa siapa pun yang menyakiti atau membawa pulang ular dari pulau tersebut akan mendapat kesialan.

Pulau Ular di Bima kini menjadi salah satu destinasi unik yang menawarkan pengalaman tak terlupakan. Kombinasi keindahan alam, nuansa mistis, dan interaksi langsung dengan satwa liar menjadikan pulau ini sebagai tujuan wisata yang tak biasa namun sangat menarik untuk dijelajahi.