Kematian Juliana Marins Jadi Bukti Buruknya Standar Keselamatan Pendaki!
KORANNTB.com – Kabar duka datang dari pendaki asal Brasil, Juliana Marins (26) yang jatuh di tebing Gunung Rinjani pada Sabtu, 21 Juni 2025 lalu. Pihak keluarga dan Kementerian Luar Negeri Brasil mengumumkan Juliana telah meninggal dunia.
Hingga saat ini petugas Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) belum mengungkapkan faktanya. Begitu juga dengan SAR Mataram. Pertanyaan awak media belum dijawab melalui group WhatsApp. Namun Basarnas pusat membenarkan kabar duka tersebut, meskipun proses evakuasi dihentikan sementara.
Pengamat Pariwisata, Rudi Lombok menilai jika benar Juliana Marins telah meninggal menjadi bukti buruknya standar keselamatan pendaki selama ini.
“Tentunya jika benar kabar ini, kita sangat berduka cita. Namun sekali lagi ini menjadi bukti buruknya standar keselamatan pendakian di Rinjani,” kata Rudi.
Dia mengatakan di sepanjang jurang terjal di sana, tidak memiliki pembatas atau minimal tali, sehingga meminimalisir dampak jika pendaki terpleset.
Dia juga mempertanyakan kabar Juliana tidak dikirim bantuan makanan dan selimut. Mengingat sudah tiga hari dan hampir memasuki hari keempat terjatuh di jurang.
Ditambah kondisi cuaca yang ekstrem dan dingin sangat berpotensi menimbulkan hipotermia.
“Ini kalau benar tidak ada bantuan makanan dan selimut, saya kiri kematiannya karena kelalaian,” ujarnya.