APA Sumbawa Siap Jadi Kekuatan Ekonomi Rakyat
KORANNTB.com – Suasana haru, semangat, dan optimisme menyelimuti acara Pelantikan Pengurus Asosiasi Pedagang Asongan (APA) Kabupaten Sumbawa masa bakti 2025–2030, yang digelar di SMKN 1 Sumbawa Besar, Jumat (04/07/2025). Momen ini menjadi tonggak penting dalam upaya memperjuangkan hak dan martabat para pedagang asongan sebagai bagian dari tulang punggung ekonomi rakyat.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Pelantikan, Arifuddin, menyebut acara ini sebagai langkah awal yang strategis dalam membangun organisasi pedagang kecil yang terorganisir, tertib, dan berdaya saing.
“Hari ini adalah momentum penting. Kami sadar, pedagang asongan adalah bagian dari denyut nadi ekonomi kerakyatan. Mereka bekerja dari pagi hingga malam, menjemput rezeki halal dengan penuh ketekunan dan keikhlasan,” ujar Arifuddin.
Ia mencontohkan kisah sukses dari Manado, di mana para pedagang asongan yang sebelumnya hanya berpenghasilan Rp200 ribu hingga Rp300 ribu per hari, kini meningkat menjadi Rp700 ribu hingga Rp800 ribu per hari setelah mereka diberi wadah organisasi, tempat yang layak, serta pembinaan oleh pemerintah.
“Kami ingin menapaki jejak itu. Tapi kami juga sadar, tidak bisa berjalan sendiri. Kami memohon kepada pemerintah daerah dan DPRD Kabupaten Sumbawa untuk memberikan perhatian, baik ruang usaha yang aman, program pelatihan, literasi keuangan, hingga studi banding ke daerah yang telah berhasil seperti Manado,” tegasnya.
Hari Ini Kita Balikkan Narasi
Sementara itu, Ketua Umum APA NTB, Kamarudin, menyampaikan orasi inspiratif penuh semangat perjuangan. Ia menegaskan bahwa pedagang asongan bukan profesi yang patut dipandang sebelah mata, melainkan bagian dari kekuatan ekonomi rakyat yang sesungguhnya.
“Hari ini kita balikkan narasi itu! Kita buktikan bahwa pedagang asongan bisa mandiri, tertib, bersatu, dan sejahtera. Bahwa dari asongan, kita bisa ikut membangun NTB yang Makmur dan Mendunia,” tegas Kamarudin disambut tepuk tangan meriah para hadirin.
Kamarudin mengajak pengurus baru agar segera menyusun langkah nyata: mendata anggota, memperkuat komunikasi dengan pemerintah daerah, serta membuka akses kemitraan dengan lembaga pembiayaan seperti Bank NTB Syariah, dinas koperasi, dan sektor swasta.
“Kami di provinsi sedang membangun jejaring dengan berbagai pihak untuk membuka jalan pelatihan, pembiayaan, dan digitalisasi usaha bagi pedagang asongan. Ini saatnya APA tampil sebagai rumah besar pejuang ekonomi rakyat,” tambahnya.
Dengan mengusung tagline “Dari Asongan Menuju NTB Makmur Mendunia,” APA NTB berkomitmen menjadikan pedagang kecil sebagai wirausaha tangguh yang siap bersaing di pasar lokal maupun nasional.
Dari Asongan Menuju NTB Makmur Mendunia
Sementara itu, Ketua Umum APA NTB, Kamarudin mengajak seluruh pengurus baru untuk segera bekerja, menyusun data anggota, dan memperkuat kemitraan dengan pemerintah maupun sektor swasta.
“Kita buktikan bahwa pedagang asongan bisa mandiri, tertib, dan sejahtera. Bahwa dari asongan, kita bisa ikut membangun NTB yang Makmur dan Mendunia,” serunya penuh semangat.
Komeng sapaannya juga menyampaikan bahwa saat ini APA NTB telah membangun jejaring dengan berbagai pihak, termasuk Bank NTB Syariah dan dinas terkait, guna membuka akses pembiayaan, pelatihan usaha, dan digitalisasi pasar.
Kepala Dinas Koperindag: Pedagang Asongan adalah Pahlawan Ekonomi Keluarga
Turut hadir mewakili Bupati Sumbawa, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Kabupaten Sumbawa, Tata Kostara, S.Sos yang memberikan apresiasi tinggi atas terbentuknya pengurus APA Kabupaten Sumbawa.
“Kami sangat mengapresiasi langkah ini. Kami sebagai leading sektor merasa sangat terbantu. Kini ada satu lagi mitra kami yang bisa sama-sama menelurkan konsep-konsep usaha yang tertib, bisa bekerja tanpa gangguan,” ujar Tata.
Menurutnya, kehadiran organisasi seperti APA sangat penting, karena menjadi ruang resmi menyalurkan aspirasi para pedagang kecil. Pemerintah, tegasnya, siap hadir dan menata ruang usaha mereka sesuai ketentuan.
“Asongan adalah pahlawan bagi keluarga mereka. Ini bentuk nyata kehadiran mereka dalam ekonomi daerah. Kita punya Perda untuk mengatur zona-zona usaha. Dengan adanya organisasi, akan lebih mudah bagi pemerintah menyalurkan bantuan dan mendengar aspirasi,” jelasnya.
Tata juga berharap struktur kepengurusan APA bisa dibentuk hingga ke tingkat kecamatan dan desa, agar makin banyak pedagang kecil yang tergabung dan terfasilitasi.
“Kumpulkan anggota sebanyak-banyaknya, bantu mereka sejahtera. Pemerintah akan siap support. Yang penting kita semua mau bekerja dan berusaha, rezeki itu ada, dan pemerintah akan hadir di situ,” tandasnya.