Komisi III DPRD Apresiasi Kinerja Bank NTB Syariah yang Tumbuh Sehat
KORANNTB.com — Komisi III DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengapresiasi kinerja keuangan Bank NTB Syariah yang dinilai sehat berdasarkan laporan semester I tahun 2025. Penilaian itu disampaikan usai rapat bersama jajaran manajemen bank.
Ketua Komisi III DPRD NTB, Sambirang Ahmadi, menyatakan bahwa bank daerah tersebut menunjukkan performa menggembirakan di tengah tantangan industri keuangan syariah nasional.
“Kesimpulan umum hasil rapat, Bank NTB Syariah saat ini berada dalam kondisi sehat,” kata Sambirang, Senin, 14 Juli 2025.
Sejumlah indikator utama mendukung kesimpulan tersebut. Capital Adequacy Ratio (CAR) berada di angka 25,14%, jauh di atas ambang sehat 12%. Return on Assets (ROA) tercatat 1,85% dan Return on Equity (ROE) sebesar 12,58%. Financing to Deposit Ratio (FDR) berada di 90,22%, masih dalam batas aman, dengan tingkat pembiayaan bermasalah (NPF) hanya 1,06%. Efisiensi operasional juga terjaga dengan rasio BOPO di angka 78,31%.
Dari sisi aset, Bank NTB Syariah mencatat total Rp16,12 triliun, naik dari Rp14,26 triliun tahun sebelumnya. Dana Pihak Ketiga juga tumbuh dari Rp10,67 triliun menjadi Rp12,52 triliun.
Meski sehat secara finansial, DPRD NTB tetap memberikan sejumlah catatan. Salah satunya terkait keamanan teknologi informasi pasca insiden siber pada Maret 2025.
“Insiden siber tersebut berdampak pada risiko operasional dan reputasi bank. Ini harus menjadi perhatian serius,” ujarnya.
Audit forensik menemukan kelemahan pada sistem manajemen risiko digital. Komisi III meminta pengurus baru melakukan pembenahan menyeluruh untuk memperkuat sistem pengamanan.
“Pengurus baru harus bisa menghadirkan kebijakan dan inovasi nyata untuk memperkuat sistem pengamanan digital di seluruh lini transaksi,” katanya.
Komisi III juga menyoroti struktur pembiayaan yang masih didominasi sektor konsumtif, mencapai lebih dari 89%. DPRD mendorong reorientasi ke sektor produktif seperti UMKM, pertanian, perikanan, maritim, dan pariwisata.
“Pembiayaan produktif sangat penting agar bank bisa lebih bersinergi dengan visi pembangunan daerah,” ujar legislator PKS dari Dapil V Sumbawa-KSB tersebut.
Komisi III DPRD NTB menyatakan dukungan terhadap transformasi strategis yang tengah dijalankan Bank NTB Syariah.
“Bank NTB Syariah adalah kebanggaan daerah. Dengan tata kelola yang lebih baik, bank ini berpotensi menjadi motor penggerak ekonomi syariah NTB,” kata dia.