KORANNTB.com – Atraksi silat budaya Nusantara memeriahkan FORNAS VIII NTB 2025. Penampilan para pesilat budaya dari hampir seluruh daerah di Indonesia memukau para penonton di Bencingah Pendopo Kantor Bupati Lombok Barat, Senin, 28 Juli 2025.

Puluhan pegiat yang tergabung dalam Induk Organisasi Olahraga (Inorga) Asosiasi Pencak Silat Budaya Seluruh Indonesia (APPSBI) menunjukkan kemampuan mereka pada dewan juri.

Tiap-tiap daerah di Indonesia menampilkan gerakan silat dengan kolaborasi tarian budaya masing-masing.

Penampilan pegiat dari Kalimantan Barat mencuri perhatian. Dengan gerakan silat tradisional dan menggunakan senjata tradisional seperti mandau dan tombak, aksi tersebut memukau penonton. Tepuk tangan meriah penonton menggema di lokasi.

Link Banner

Silat budaya Kalimantan Barat tersebut dipentaskan Dendi Kurnia Robi, seorang anak Suku Dayak yang kali kedua mengikuti FORNAS.

Dia mengatakan silat budaya tersebut merupakan gerakan silat yang sering dibawa Panglima Jilah, yaitu pimpinan dari pasukan Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) alias pasukan merah yang berasal dari Suku Dayak yang menjadi simbol perjuangan Suku Dayak.

Dendi Kurnia Robi
Dendi Kurnia Robi

“Kalau di adat Dayak, ada namanya Panglima Jilah, pangkat tertinggi di Suku Dayak,” katanya.

Dia mengatakan gerakan silat terinspirasi dari Panglima Jilah, dengan menggunakan senjata khas Dayak yaitu tombak dan mandau.

“Tadi ada mandau dan tombak,” ujarnya.

Terpincut Wisata Lombok

Dendi mengatakan begitu sangat terkesan dengan keindahan Lombok. Dia menjelaskan, ingin jauh lebih lama berada di Lombok untuk menikmati keindahan wisata.

“Lombok seru parah. Apalagi kita habis salat subuh mulai latihan. Kita latihan di lantai tiga, view Rinjani pas banget,” katanya.

Dia ingin menikmati keindahan wisata Lombok lebih lama lagi. Apalagi kata Dendi, kuliner di Lombok sangat lezat dan murah, sehingga membuat banyak orang yang datang tertarik berlama-lama di sana.

“Kulinernya enak dan sangat murah,” ujarnya.