Bandotan Puspa Ditemukan di Dompu, Lebih Berbahaya dari King Kobra
KORANNTB.com – Ular dengan bisa mematikan yaitu Bandotan Puspa ditemukan di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Sebuah akun Facebook bernama Bintang Sakral membagikan foto ular tersebut. Terlihat ular dengan ukuran cukup besar bersama anaknya dengan ukuran lebih kecil.
Ular tersebut menjadi ular paling mematikan nomor satu untuk jenis ular Viperidae (keluarga viper).
Sebuah jurnal penelitian menyebut ular ini memiliki kandungan toksisitas yang sangat tinggi. Dalam satu gigitannya mengandung venom 0,162 mg/kg atau dalam satu gigitannya bisa membunuh 22 manusia sekaligus 88,211 tikus.
Ini mengalahkan ular King Kobra (Ophiophagus Hannah) yang memiliki kandungan 1,09 mg/kg atau dapat membunuh 45,830 tikus dan 11 manusia dalam sekali gigitan.
Itu membuat ular tersebut memiliki posisi lebih atas dari King Kobra. Bahkan untuk ukuran dewasa, ular tersebut bisa mencapai panjang 1,5 meter.
Jika tergigit, akan menimbulkan rasa sakit yang sangat parah disertai pembengkakan ekstrem. 20 menit kemudian korban akan mengalami pendarahan internal masif. Jika tidak tertolong, nyawa korban dapat terancam.
Ular ini telah memiliki antivenom dari Thailand yang dapat menyembuhkan korban jika disuntikan tepat waktu. Sayangnya, Indonesia belum memproduksi antibisa ular tersebut.
Terakhir, seorang warga Kabupaten Lembata, NTT terkena gigitan ular tersebut. Martinus Sersan (12) harus menjalani perawatan di rumah sakit selama 13 hari. Dia berhasil diselamatkan setelah mendapatkan suntikan antivenom dari Thailand tersebut.
Penyebaran ular tersebut memang berada di Flores NTT. Jarang sekali ditemukan di NTB. Namun dengan munculnya Bandotan Puspa di Dompu, mengindikasikan bahwa ular tersebut telah menyebar di NTB.
Karena tubuh ular yang besar menyerupai piton, masyarakat awam sering sekali menganggap ular tersebut tidak berbisa layaknya piton. Padahal ular ini memiliki serangan secepat kilat dan mematikan. Sebelum menyerang mangsa, ular ini akan mengeluarkan desis yang sangat besar.
Ular ini juga sangat sulit terlihat, karena warnanya menyerupai dedaunan kering dan sering berkamuflase tumpukan daun kering, karena merupakan jenis ular tanah.