KORANNTB.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat memperingatkan masyarakat agar waspada terhadap bencana hidrometeorologi berupa kekeringan. Peringatan ini disampaikan karena NTB saat ini memasuki puncak musim kemarau.

Curah hujan di seluruh wilayah NTB pada dasarian II Agustus 2025 umumnya berada pada kategori rendah, antara 0–50 milimeter per dasarian. Hanya sebagian kecil wilayah di Lombok Utara yang mencatat curah hujan menengah, dengan angka tertinggi tercatat di Pos Hujan Sambik Bangkol sebesar 55 milimeter per dasarian.

BMKG mencatat sejumlah wilayah mengalami hari tanpa hujan dalam kategori ekstrem. Di Kabupaten Sumbawa, Pos Hujan Lape tidak mengalami hujan selama 87 hari. Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Bima pada Pos Hujan Sape selama 66 hari, serta di Kota Bima tepatnya di Pos Hujan Asakota Kolo dengan 65 hari tanpa hujan.

Forecaster on duty, Angga Permana, menjelaskan, “Saat ini seluruh wilayah NTB terpantau berada pada periode puncak musim kemarau. Masyarakat perlu mewaspadai adanya potensi bencana hidrometeorologi kekeringan dan bencana kebakaran hutan dan lahan.”

Ia menambahkan, masyarakat disarankan untuk memanfaatkan hujan yang turun guna mengisi penampungan air. “Embung, waduk, atau penampungan air hujan lainnya perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin,” ujar Anggitya Pratiwi, forecaster BMKG lainnya.

Dalam prediksi BMKG, peluang hujan pada dasarian III Agustus (21–31 Agustus) di NTB sangat kecil. Peluang hujan dengan intensitas lebih dari 20 milimeter per dasarian hanya sekitar 10–20 persen, meliputi sebagian Pulau Lombok dan Sumbawa.

BMKG juga menetapkan peringatan dini kekeringan meteorologis dengan tiga level:

Waspada, di antaranya meliputi Kecamatan Dompu, Huu, dan Woja di Kabupaten Dompu; Kecamatan Belo, Bolo, dan Madapangga di Kabupaten Bima; serta Kecamatan Moyohulu dan Orong Telu di Sumbawa.

Siaga, meliputi sejumlah wilayah di Dompu, Bima, Kota Bima, Lombok Timur, dan Sumbawa.

Awas, ditetapkan di Kecamatan Sape (Kabupaten Bima), Kecamatan Asakota (Kota Bima), dan Kecamatan Lape (Kabupaten Sumbawa).

Masyarakat diimbau untuk selalu memperhatikan informasi BMKG, baik untuk mengantisipasi dampak bencana maupun dalam perencanaan kegiatan sehari-hari.