KORANNTB.com – Program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto untuk mengentaskan kemiskinan melalui pendidikan gratis dan berasrama mulai menunjukkan hasil. Berkat percepatan kerja para menteri di Kabinet Merah Putih, sudah 100 unit Sekolah Rakyat berhasil didirikan.

Dalam acara Pembekalan Guru dan Kepala Sekolah Rakyat di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (22/8/2025), Prabowo memuji kerja keras para menteri. Ia menekankan bahwa program ini bertujuan agar anggaran negara dapat dirasakan langsung oleh rakyat sekaligus menutup celah kebocoran anggaran.

“Kalau sudah menguasai kekayaan kita, pastinya kita perlu tenaga anak-anak muda yang bisa mengelola kekayaan itu. Jangan sampai kita sudah menguasai, tetapi kita enggak mengerti bagaimana menjalankan itu. Karena itu, pendidikan sangat sangat penting. Kita harus menjaga anggaran ini tidak boleh bocor. Kalau bisa Rp100, Rp100 sampai ke rakyat. Ini sangat penting,” kata Prabowo.

Acara tersebut dihadiri sejumlah menteri, di antaranya Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Agama Nasaruddin Umar, serta Menteri Komunikasi dan Digitalisasi Meutya Hafid. Turut hadir Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Prabowo juga menceritakan bahwa gagasan Sekolah Rakyat mencuat pada Februari. Kala itu, para menteri menyanggupi target pendirian sekolah pada Juli 2025, sementara ia memperkirakan baru dapat terealisasi pada Juli 2026.

Menurutnya, para menteri bekerja melebihi perkiraan. Ia menilai jajaran kabinet mampu bekerja dengan baik, keras, dan cerdas.

“Hasilnya 100 sekolah. Sebentar lagi 165. Kita harapkan tahun depan 200 sekolah,” kata Prabowo.

Konsep Sekolah Rakyat dimatangkan melalui rapat terbatas di Istana Negara. Beberapa menteri yang kerap hadir antara lain Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Mendagri Tito Karnavian, Mendikdasmen Abdul Mu’ti, MenPAN-RB Rini Widiyantini, serta Kepala BPS Amalia Adininggar.

Dalam program ini, Kemendagri memegang peran penting sebagai koordinator dan penghubung antara pemerintah pusat dan daerah. Tugasnya memastikan pemerintah daerah mendukung penuh penyediaan infrastruktur, lahan, perizinan, hingga tenaga pendidik.

Menteri Tito Karnavian ikut serta dalam pertemuan di Istana pada 29 Juli 2025, ketika Prabowo memanggil sejumlah menteri untuk melaporkan perkembangan sekolah rakyat yang meningkat pesat.

Saat itu, para menteri menyampaikan bahwa 100 sekolah sudah siap beroperasi pada Juli 2025 dan akan bertambah menjadi 165 sekolah pada September 2025.

“Kerena itu saya mengucapkan terima kasih kepada tim lintas kementerian yang berhasil merencanakan, mendirikan, dan mengoperasikan sekolah rakyat sampai hari ini 100 sekolah. Terus terang saja, ini di luar harapan saya,” kata Prabowo.