KORANNTB.com – Roblox menjadi platform game daring yang paling populer di Indonesia, mengalahkan Mobile Legend Bang Bang (MLBB). Bahkan dari jumlah unduhan di Playstore, game tersebut telah diunduh 1 miliar pengguna, mengalahkan MLBB dengan jumlah unduhan 500 juta.

Roblox memiliki puluhan juta game yang disajikan dalam satu aplikasi. Tahun 2024 lalu, jumlah game atau pengalaman di Roblox mencapai 40 juta. Itu karena platform tersebut mengizinkan pengguna untuk membuat game secara bebas di sana melalui aplikasi Roblox Studio.

Namun seiring bertambahnya jumlah game yang secara bebas dibuat pengguna, Roblox tidak selektif lagi dalam menyuguhkan game berbau konten dewasa.

Pantauan media ini, ada beberapa jumlah game tentang penyimpangan seksual atau LGBTQ. Padahal di platform tersebut banyak dimainkan oleh anak-anak dan remaja.

KORANNTB mencoba menelusuri salah satu game di Roblox berjudul “LGBTQ+ Vibe.” Mula-mula penggunaka untuk masuk ke dalam game tersebut di awal harus membayar 25 robux (koin yang dibeli menggunakan uang sungguhan).

Visual Roblox
Visual salah satu game di Roblox mengandung konten LGBT

Visual yang disajikan yaitu sebuah pulau dengan pemandangan pantai. Di pinggir pulau memiliki visual seperti podium yang menulis semua jenis penyimpangan seksual yang masuk dalam LGBTQ+.

Item-item seperti bendara pelangi juga tersedia di sana.

Kemudian ada visual sebuah gedung dua lantai semacam bar atau lokasi berpesta. Di gedung tersebut tersedia panggung semacam lokasi pentas dengan latar bertulis “LGBTQ+” dan tersedia banyak kursi dan sofa.

Selain gedung, ada juga tersedia visual kolam permandian air panas dan beberapa visual lainnya seperti panggung konser dan lainnya.

Banyak pengguna dari berbagai negara berinteraksi menggunakan bahasa Inggris di sana.

Ada juga beberapa jenis game dengan judul penyimpangan seksual tersebut. Beberapa di antaranya telah dihapus pihak Roblox sendiri.

Kejadian tersebut menjadi penguju seberapa amankah game tersebut untuk dimainkan anak-anak di Indonesia.

Sebelumnya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) telah menyoriti platform game tersebut. Selain munculnya konten seksual, juga game tersebut diisi konten yang mengandung kekerasan.

“Mandat pemerintah untuk memblokir Roblox sebagai penyelenggara sistem elektronik sangat jelas dan tegas dalam UU ITE,” kata Komisioner KPAI, Kawiyan sebagaimana disadur dari Tempo.co.

Dia mengatakan provider game seharusnya memberikan perlindungan kepada anak. Jika melanggar ketentuan tersebut, dia meminta pemerintah memblokir.

“Kalau Roblox melanggar ketentuan tersebut, pemerintah haris memblokirnya,” ujarnya.