Hanya 300 Mdpl, Intip Serunya Mendaki Gunung Sasak
KORANNTB.com – Bagi masyarakat yang belum pernah mendaki gunung dan ingin merasakan sensasi mendaki, namun dengan waktu tempuh yang singkat, Gunung Sasak menjadi solusi.
Terletak di Kecamatan Kuripan, Lombok Barat, masyarakat dengan segala usia dapat mencoba mendaki gunung tersebut. Gunung ini hanya memiliki ketinggian 370 Mdpl (meter di atas permukaan laut) jika diukur hingga ke puncak. Namun, jika diukur ke pusat camping di gunung, ketinggian hanya 300 Mdpl.
Rute
Untuk rute pendaki menuju Gunung Sasak, jangan gegabah, karena gunung tersebut banyak pintu masuk, baik dari Kuripan maupun Desa Tempos. Namun untuk jalur resmi adalah melalui Kuripan.
Pengunjung cukup membuka Google dan menelusuri “Masjid Nurul Haq Tunggu Lawang Kuripan.” Pergi ke lokasi tersebut, maka tidak jauh dari sana sudah memasuki pintu gerbang gunung. Hindari mengetik “Gunung Sasak” karena Anda mungkin dibuat bingung dengan banyaknya rute.
Jika telah tiba di Masjid Nurul Haq Tunggu Lawang, Anda dapat mencari rumah warga yang memiliki penyewaan parkiran. Cukup membayar Rp3 ribu untuk menitipkan kendaraan.
Dari parkiran warga, Anda dapat berjalan ke atas dan akan menemukan loket pembayaran tiket masuk. Per orang cukup membayar Rp5 ribu untuk masuk. Anda kemudian diwajibkan registrasi nama untuk keselamatan jika Anda belum turun cukup lama, petugas akan mencari.
Jalur Menantang
Gunung Sasak hanya memiliki tiga pos jika menuju puncak. Untuk waktu tempuh sangat variatif, tergantung berapa banyak Anda beristirahat di perjalanan. Untuk orang yang jarang mendaki mungkin waktu tempuh cukup lama sekitar 2 jam, karena banyak beristirahat. Namun untuk orang yang telah lama mendaki, atau warga di sekitar yang intens mendaki, kurang dari 30 menit untuk mencapai puncak.
Anda akan berjalan hingga mencapai pos pertama. Siulan burung akan menyapa hangat Anda di sepanjang perjalanan. Ribuan pohon yang teduh akan menghilangkan lelah. Sepanjang perjalanan Anda tidak akan terkena terik panas matahari, karena ditutupi ribuan pohon rindang.
Tiba di Pos Satu, merupakan daerah konservasi mata air “Mertak Tengak” Desa Kuripan Selatan. Di sana Anda melihat sambungan pipa yang membentang untuk mengairi desa.

Perjalanan akan dilanjutkan hingga Anda mencapai “Tanjakan Batu” yaitu tanjakan yang banyak bebatuan. Ini cukup seru dan menguras energi. Anda yang merasa letih jangan sungkan untuk istirahat.
Perjalanan di sana Anda dapat menjumpai monyet yang sibuk mencari makanan di pepohonan dan juga menemukan kaki seribu yang eksotik namun tidak beracun dan menggigit.
Perjalanan berlanjut hingga Anda tiba di Pos Dua (Beringin Tumbang). Jika sudah berada di sana, tinggal beberapa menit lagi Anda akan sampai di tempat tujuan. Banyak beristirahat untuk mengumpulkan energi, karena banyak perjalanan dengan medan menanjak di sana.
Perjalanan Anda tiba saat menemukan warung-warung warga lokal yang berjejeran. Ada sekitar empat warung warga di sisi kanan, sementara di sisi kiri, Anda dapat melanjutkan perjalanan untuk mencapai puncak di ketinggian 370 Mdpl.
Tapi tidak perlu buru-buru menuju puncak. Beristirahat di warung-warung warga. Karena sekitar beberapa meter dari sana ada area camping. Pada warung warga dan area camping memiliki ketinggian 300 Mdpl. Di sana banyak spot foto menarik seperti ayunan, jembatan kayu hingga papan kayu berukir Gunung Sasak dan papan 300 Mdpl.
Seorang pedagang yang kami temui bercerita, mereka sekitar tiga bulanan mulai berjualan sejak Gunung Sasak mulai dibuka. Kadang mereka akan kembali ke rumah pada jam 6 sore. Kadang hingga Isya baru bisa kembali, karena banyak pendaki yang camping. Ini biasa di malam Minggu atau hari libur.
“Kadang kalau malam Minggu itu Isya kita turun, karena banyak yang berbelanja,” katanya.
Dia mengatakan untuk turun di malam hari hanya membutuhkan penerangan senter. “Pakai senter, atau pakai senter hp,” ujarnya.
Karena pendakian baru dibuka beberapa bulan lalu, sehingga toilet belum ditemukan. Ini menjadi tantangan untuk pendaki yang memilih berkemah.
Apa tantangan?
Gunung Sasak memiliki tantangan saat kondisi hujan atau pasca hujan. Untuk turun dari gunung saat atau pasca hujan sangat menantang. Jalan begitu sangat licin, sehingga membutuhkan ekstra hati-hati. Pastikan sepatu yang Anda kenakan berbahan anti slip dan tongkat mendaki. Dua hal itu sangat penting. Namun jauh lebih penting, pastikan Anda membawa senter dan membawa air saat mendaki, karena di sepanjang perjalanan Anda harus terhidrasi.

Jika Anda adalah pemula dalam mendaki gunung atau hobi mendaki namun belum memiliki kesempatan mendaki Gunung Rinjani, Gunung Sasak menjadi alternatif sangat tepat untuk Anda.
Paling penting dari semua ini, jangan membuang sampah sembarangan. Bawa kembali sampah Anda turun dan jangan mengotori kawasan gunung.