KORANNTB.com – Proses pemilihan senat dan calon Rektor Universitas Mataram (Unram) mulai menghangat. Publik NTB kini ramai menyoroti seluruh tahapan menjelang pemilihan rektor tersebut.

Salah satu yang menjadi perhatian adalah pemilihan Ketua dan Anggota Senat Universitas Mataram.

Advokat senior NTB sekaligus mantan Ketua Senat Fakultas Hukum Unram, Iwan Slenk, menuturkan bahwa munculnya berbagai spekulasi dan pendapat terkait pemilihan Ketua dan Anggota Senat Unram tahun 2025 menandakan helatan ini telah menarik perhatian publik.

“Artinya dulu proses ini biasa-biasa saja, tidak menjadi diskusi-diskusi di ruang publik, palingan di kalangan internal kampus saja. Namun sekarang menjadi luar biasa, para kelompok alumni pun sudah bermunculan memberikan ragam pendapat, tanggapan dan penilaian atas pemilihan Anggota Senat Unram tersebut kata,” ujar Iwan Slenk.

Ia menilai situasi tersebut mencerminkan dinamika yang baik dengan tujuan untuk memperoleh hasil yang lebih berkualitas.

Iwan Slenk menilai proses tersebut telah berjalan dengan baik sesuai regulasi yang ada, yaitu Peraturan Senat Universitas Mataram Nomor 1 Tahun 2025 tentang Tata Cara Pemilihan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Ketua serta Anggota Senat Universitas Mataram.

“Jadi tidak ada masalah jika telah dijalankan sesuai ketentuan yang berlaku, mengenai adanya indikasi penjegalan dan lain-lain terhadap pribadi seseorang itu kan sangat tendensius sekali tambahnya, justru opini itu hanya akan menunjukkan kekecewaan pribadi saja,” jelasnya.

Iwan Slenk meminta agar polemik tersebut diakhiri karena seluruh proses telah berjalan sesuai regulasi yang berlaku.

Lebih jauh, ia menyarankan agar persoalan yang muncul di tingkat bawah, misalnya di fakultas, sebaiknya diselesaikan di level tersebut.

“Jika ada masalah di fakultas selesaikan di fakultas. Karena senat universitas adalah orang pilihan dari fakultas yang terbaik tanpa cacat moral dan etika, integritas hukum tertinggi dalam perguruan tinggi,” ujarnya.