Ledakan di Masjid SMAN 72 Diduga Pelakunya Korban Bully
KORANNTB.com – Penyelidikan kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta terus berjalan setelah insiden itu menyebabkan puluhan siswa luka-luka pada Jumat siang. Ledakan terjadi saat kegiatan salat Jumat berlangsung di masjid sekolah. Polisi kini telah mengantongi identitas terduga pelaku yang disebut sebagai siswa di sekolah tersebut.
Keterangan dari sejumlah warga mulai membentuk gambaran mengenai sosok remaja yang diduga terlibat. Ia dikenal pendiam, jarang bergaul, dan lebih banyak menghabiskan waktu sendirian. Beberapa tetangga menyebut remaja itu pernah menjadi korban perundungan sehingga cenderung menarik diri dari lingkungan. Ia juga diketahui tertarik melakukan eksperimen kecil terkait bahan kimia secara otodidak, dan kebiasaan itu kini menjadi salah satu fokus pemeriksaan penyidik.
Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri menjelaskan ledakan pertama terdengar ketika khotbah sedang berlangsung. Siswa berhamburan karena suara keras itu, namun belum sempat menjauh, ledakan kedua kembali muncul di area luar masjid.
“Pas sudah khotbah ya, sudah khotbah,” ujar dia.
Kepanikan terjadi dan banyak siswa mengalami luka bakar, luka gores, dan gangguan pendengaran akibat tekanan suara. Beberapa mengalami luka di bagian wajah dan tangan. Para korban segera dilarikan ke RS YARSI dan RS Islam Cempaka Putih. Sejumlah siswa harus dirawat inap karena luka cukup serius, sementara yang mengalami cedera ringan diizinkan pulang setelah mendapat penanganan medis.
Saat melakukan penyisiran, polisi menemukan benda menyerupai senjata api, namun setelah diperiksa diketahui bahwa benda itu hanyalah senjata mainan dengan tulisan tertentu. Selain itu, serpihan dan sejumlah komponen juga diamankan dari lokasi kejadian. Barang-barang dari rumah terduga pelaku turut dibawa untuk diperiksa lebih lanjut oleh laboratorium forensik. Tim Gegana melakukan olah TKP sejak siang hingga malam, menutup area masjid dan lingkungan sekolah demi memastikan penyisiran berjalan aman.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa terduga pelaku sudah teridentifikasi dan berasal dari lingkungan sekolah. Penyidik masih mendalami motif dan menelusuri hubungan sosial remaja itu, termasuk dugaan perundungan yang disebut beberapa warga. Pemeriksaan saksi dari pihak sekolah, teman sekelas, dan keluarga terus dilakukan untuk memetakan peran masing-masing dalam insiden ini.
Pihak sekolah diminta memperketat pengawasan lingkungan dan barang bawaan siswa, terutama setelah ledakan terjadi saat kegiatan keagamaan. Pemerintah juga diminta memberikan pendampingan psikologis bagi siswa yang mengalami trauma, mengingat banyak dari mereka menyaksikan langsung ledakan atau mendengar suara keras dari jarak dekat.
Penyidik masih menunggu hasil lengkap dari laboratorium forensik mengenai bahan yang digunakan saat meledakan SMAN 72 Jakarta, cara rangkaiannya, serta kekuatan ledakan. Polisi mengimbau masyarakat tidak berspekulasi karena seluruh temuan saat ini masih bersifat awal. Informasi resmi akan disampaikan setelah rangkaian pemeriksaan dan analisis bukti selesai dilakukan.
